Untuk mencapai area Bukit Algoritma pada khususnya Cikidang Plantation Resort kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam perjalanan, dari Geografi Universitas Indonesia menuju Bukit Algoritma. Â Akses untuk menuju Bukit Algoritma ini lumayan sulit dan jauh dari akses jalan arteri atau jalan utama. Sesampainya kami di lokasi, kami disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa akan potensi wilayah yang ada di kawasan Bukit Algoritma ini. Terhampar luas perkebunan sawit yang sangat luas, Tumbuhan Jati dan tanaman lainnya seperti Singkong, Cabai, dan Timun.Â
Namun disisi lain ketika kami mengamati nya lebih jauh lagi, fasilitas yang ada di kawasan Cikidang ini amat tidak terurus, karena tidak ada yang menempatinya, hanya sebagian rumah saja yang dipakai dan dirawat dengan baik.Â
Potensi wilayah yang ada di bukit algoritma ini sangat banyak sekali mulai dari area perkebunan kelapa sawit, Singkong, Timun dan cabai. Namun yang mendominasi area ini adalah Kelapa Sawit dan Singkong. Selain itu, keindahan alam yang ada juga menarik perhatian masyarakat seperti adanya situ cisuba, kolam dan sungai.Â
Sehingga sangat menarik sekali, ketika potensi wilayah di kawasan Bukit Algoritma ini di kembangkan dan dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menunjang pendapatan masyarakat setempat. Tapi untuk mencapai itu semua, di perlukan kerja keras dan semangat yang tinggi untuk membangkitkan dan merawat kembali potensi alam dan area tujuan wisata yang ada di kawasan Bukit Algoritma ini. Sehingga visi yang di mimpikan kawasan Bukit Algoritma sebagai Kawasan Ekenomi Khusus (KEK) dapat terwujud.
Penulis: Prasetiawan (Mahasiswa Geografi Universitas Indonesia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H