4. Ancillary adalah dukungan yang disediakan oleh organisasi, pemerintah pusat/daerah, kelompok atau pengelola destinasi wisata untuk menyelenggarakan kegiatan wisata (Cooper dkk, 2000).Â
Selain dari empat komponen diatas, perjalanan wisatawan dapat dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya (motivasi, kemampuan finansial, kemampuan waktu dan kemampuan fisik). Motivasi wisatawan, kemampuan finansial, kemampuan waktu, dan kemampuan fisik ini harus dipenuhi dan diseimbangi oleh pelaku perjalanan dalam menuju objek wisata yang ditujukan.
Dengan beberapa komponen diatas, bisa menjadi kita jadikan acuan untuk menganalisis daerah tujuan wisata yang memiliki tingkat pengunjung wisata yang ramai pengunjung dan objek tujuan wisata yang sepi pengunjung. Pada kesempatan kali ini penulis akan menganalisis  objek wisata Taman Nasional gunung Merbabu Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Taman Nasional Gunung Merbabu terletak pada 110 32'BT --110 48'BT dan 7 38' LS --7 48' LS dengan ketinggian tempat mencapai 3.142 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Secara administratif, TNGMb Provinsi Jawa Tengah berbatasan langsung dengan 37 desa yang termasuk dalam tujuh kecamatan di wilayah tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang. Luas kawasan hutan TNGMb berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 135/Menhut-II/2004 tentang Perubahan Fungsi Hutan Lindung dan Hutan Wisata Alam pada Kelompok Hutan Gunung Merbabu, seluas 5.725 Ha. Berdasarkan hasil penataan batas kawasan hutan yang telah dilakukan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI melalui kegiatan rekonstruksi di wilayah Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang pada tahun 2007 serta tata batas kawasan di wilayah Kabupaten Magelang pada tahun 2005, luas kawasan TNGMb sebesar 5.963,30 ha. Berikut merupakan foto pemandangan di puncak Gunung Merbabu :
Dalam hal ini penulis akan menganalisis dan membandingkan antara  jalur - jalur pendakian gunung Merbabu.  Sebelumnya penulis akan menampilkan peta jalur pendakian gunung Merbabu. Berikut merupakan peta jalur pendakian yang di berada di Taman Nasional Gunung Merbabu Provinsi Jawa Tengah :
Berikut penjelasan tentang  jalur- jalur pendakian Taman Nasional Gunung Merbabu Provinsi Jawa Tengah. Dalam hal ini penulis akan membandingkan dua jalur pendakian Taman Nasional Gunung Merbabu yaitu jalur pendakian via Selo dan jalur pendakian via Suwanting :
1. Jalur pendakian gunung Merbabu via Selo (Boyolali)
Jalur pendakian gunung Merbabu via Selo merupakan jalur pendakian paling populer dan ramai di gunung Merbabu. Lokasi basecamp Selo berada di desa Genting Tarubatang, Dusun I, Suroteleng, Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Jalur pendakian ini terkenal akan keramaiannya dikarenakan beberapa hal diantaranya :
Jalur pendakiannya landai dan cenderung mudah. Artinya, gunung Merbabu ramah untuk pendaki pemula.
Pemandangan alam dari jalur Selo sangat indah. Pendaki bisa melihat perkebunan penduduk, hutan perhutani, hutan konservasi, sabana yang sangat luas dan puncak yang menawan.
Pendaki bisa ngecamp di Sabana 2 yang terkenal indah dan memesona. Pendaki yang ngecamp di Sabana 2 dapat melihat pemandangan Sunset yang sangat cantik. Pemandangan rasi bintang di malam hari.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!