Pohon aren merupakan salah satu komoditas unggulan di Desa Langkaplancar. Pohon jenis pinang-pinangan ini mudah ditemui hampir di sebagian wilayah desa.Â
Biasanya warga setempat mengolah bagian dari pohon ini menjadi produk gula aren dan kolang-kaling. Gula aren Desa Langkaplancar dapat dikatakan menjadi salah satu daya tarik di kalangan masyarakat, karena proses pembuatannya yang masih alami dan tidak banyak menggunakan bahan pengawet.Â
Sedangkan produk kolang-kaling biasanya dijual ke luar daerah dalam keadaan mentah. Keduanya memiliki harga jual yang relatif rendah, yaitu berkisar Rp 15.000 untuk gula aren dan Rp 5.000 untuk produk kolang-kaling.Â
Melihat keadaan tersebut, mahasiswa KKN UNS Kelompok 385 berinisiatif untuk mengadakan kegiatan penyuluhan diversifikasi produk olahan gula aren dan kolang-kaling. Diversifikasi adalah upaya penganekaragaman produk yang dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan.Â
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 dan 4 Agustus 2022 di Aula Kantor Desa dan diikuti oleh anggota PKK serta pelaku UMKM. Penyuluhan dibuka dengan sambutan dari perangkat desa sebagai dukungan untuk keberlangsungan kegiatan.Â
"Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan kepada warga desa bahwa gula aren dan kolang-kaling juga dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi daripada biasanya," ucap perangkat Desa Langkaplancar.
Tujuan dari program penyuluhan ini adalah menghasilkan produk gula semut yang merupakan hasil diversifikasi gula aren. Gula semut merupakan produk yang dapat dihasilkan dari gula aren maupun nira aren. Gula ini bisa dikatakan sebagai gula bubuk ataupun versi halus dari gula kawung (aren).Â
Gula semut dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat Indonesia dikarenakan fungsinya sebagai pemanis. Kepraktisannya juga menjadi salah satu alasan mengapa produk gula ini diminati oleh masyarakat.Â
Produk olahan manisan kolang-kaling dapat bertahan sekitar satu minggu atau lebih jika disimpan ke dalam kulkas. Sedangkan untuk sop buah kolang-kaling dalam penjualannya dapat dilakukan dengan sistem PO (Pre-Order) atau melakukan pemesanan terlebih dahulu agar pengolahannya dapat dilakukan tanpa menunggu waktu yang lama untuk menjaga keadaan produk agar tetap segar.Â