Tetapi tak demikian kenyataannya, tak ada satu zat pun yang dapat menggantikan efek restoratif tidur!
Berbagai produk tersebut kebanyakan mengandung kafein. Kafein seperti telah dibahas akan memberikan rasa segar dan emosi yang positif. Mirip dengan keadaan saat kita baru bangun tidur di pagi hari. Setiap pagi kita bangun dengan segar bugar, penuh vitalitas dan penuh semangat. Segala tantangan seolah akan dengan mudah kita hadapi.
Kafein digunakan untuk meniru rasa-rasa itu. Tetapi orang sering lupa, bahwa kafein tak dapat mengembalikan kemampuan konsentrasi, analisa, ketelitian, kewaspadaan dan jauh lebih penting, kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Hanya tidurlah yang dapat mengembalikan vitalitas kita.
Bagaimana dengan tempat kerja yang menyediakan kopi untuk meningkatkan produktivitas pekerjanya? Tidak salah, tetapi sebaiknya kita mulai mengatur konsumsi kopi. Jika sepanjang hari terus bolak-balik pantry untuk menyeduh kopi, tentu ada yang salah dengan kesehatan tidur.
Kafein dan Kesehatan
Dengan berkembangnya kesadaran akan kesehatan tidur, para ahli ingin melihat lebih dalam hubungan kafein dengan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kita sama-sama telah mengetahui bahwa peningkatan konsumsi kopi akan meningkatkan resiko terhadap kesehatan.
Para ahli berpendapat, mungkin bukan jumlah konsumsi kopi yang penting bagi kesehatan, tetapi “kebutuhan” akan kafeinlah yang beresiko terhadap kesehatan. Apa yang menyebabkan seseorang butuh bercangkir-cangkir kopi seharinya? Kantuk!
Beberapa penelitian sudah menunjukkan bahwa durasi tidur yang pendek akan tingkatkan resiko gagal jantung, hipertensi hingga stroke. Tetapi kini kita juga kenal adanya hipersomnia, atau kantuk berlebihan walau durasi tidur cukup. Hipersomnia dan mendengkur merupakan kombinasi mematikan bernama sleep apnea.
Sleep apnea adalah henti nafas saat tidur, yang jelas buruk bagi kerja jantung saat tidur. Sleep apnea telah diketahui menjadi penyebab hipertensi, berbagai penyakit jantung, diabetes dan stroke.
Penderita sleep apnea, akibat kantuk yang terus mendera, membutuhkan kafein untuk menopang segala aktivitasnya. Kebutuhan akan kafein ini yang beresiko terhadap kesehatan, bukan jumlah konsumsinya saja.