Mohon tunggu...
Andreas Prasadja
Andreas Prasadja Mohon Tunggu... profesional -

Praktisi kesehatan tidur, konsultan utama pada AP Snoring & Sleep Disorder Clinic serta Sleep Disorder Clinic - RS. Mitra Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American Academy of Sleep Medicine www.andreasprasadja.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Daya Tahan Tubuh Optimal? Tidur Cukup Jawabannya

19 Oktober 2012   06:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:39 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Petuah orang tua kita untuk cukup istirahat dan tidur agar tak mudah sakit ternyata benar adanya. Sebuah penelitian di Belanda baru-baru ini membuktikan hal tersebut.

Bayangkan ketika Anda bekerja penuh stress selama delapan jam, menghadapi macet 2 jam. Sesampai di rumah Anda lelah terkuras. Namun alih-alih beristirahat selama 8 jam, Anda malah hanya sempat beristirahat selama 2 jam, dan lalu bersiap berangkat kembali dan mengulangi semua aktivitas melelahkan itu. Bayangkan bagaimana lelahnya Anda. Seperti itu pula kira-kira sistem daya tahan tubuh kita bekerja saat kurang tidur kronis.

Penelitian

Dalam penelitian yang diterbitkan pada jurnal SLEEP tahun 2012 ini, dikumpulkan 15 pemuda sehat dan diperiksa kondisi darah putihnya dalam keadaan cukup tidur dan kurang tidur. Seminggu pertama pemeriksaan darah diambil siang hari dan dalam kondisi tidur cukup dengan durasi 8 jam per malam. Selanjutnya pemeriksaan darah diambil saat para peserta penelitian terjaga selama 29 jam. Selanjutnya hasil pemeriksaan darah itu dibandingkan.

Para peneliti mendapati perubahan terbesar terdapat pada sel-sel granulosit darah. Granulosit adalah sel pertahan tubuh yang bertanggung jawab untuk melawan infeksi bakteri. Orang dengan kadar granulosit rendah rentan untuk terserang penyakit-penyakit infeksi. Pada kondisi kurang tidur kadar sel-sel granulosit didapati menurun tajam, dibandingkan sel-sel darah lainnya.

Dari hasil penelitian ini, para peneliti menyarankan agar kelompok profesional dengan resiko kekurangan tidur seperti dokter, petugas keamanan atau pekerjaan-pekerjaan lain dengan gilir kerja malam dapat lebih meningkatkan kesehatannya. Mengatur jadwal aktivitas dan tidur menjadi amat penting. Juga paparan cahaya matahari. Karena irama biologis kita amat peka terhadap cahaya.

Sayang denyut kehidupan modern yang 24 jam membuat kita meminggirkan tidur atas nama produktivitas kerja. Sepertinya kita harus memikirkan kembali prioritas kehidupan kita.

Peran tidur yang sehat juga sudah banyak diulas. Kekurangan durasi tidur telah dikenali meningkatkan resiko diabetes dan penyakit-penyakit jantung dan pembuluh darah. Kini kita juga tahu bahwa untuk meningkatkan kesehatan sehari-hari, sekedar suplementasi vitamin untuk tingkatkan daya tahan tubuh sepertinya akan sia-sia tanpa tidur yang sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun