Mohon tunggu...
Andreas Prasadja
Andreas Prasadja Mohon Tunggu... profesional -

Praktisi kesehatan tidur, konsultan utama pada AP Snoring & Sleep Disorder Clinic serta Sleep Disorder Clinic - RS. Mitra Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American Academy of Sleep Medicine www.andreasprasadja.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Serba Serbi Ngompol

20 Oktober 2011   09:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:43 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pahami bahwa ini terjadi diluar kehendaknya. Tak ada gunanya menghukum anak Anda.

Biasanya mengompol terjadi pada 2 jam awal tidur. Cara terbaik mencegahnya adalah dengan membiasakannya untuk kencing terleboh dahulu sebelum tidur. Pengaturan asupan cairan juga penting. Biasakan untuk minum lebih banyak di siang hari, dan mulai kurangi cairan sebelum tidur.

Berikut tips-tipsnya:
Buat rutinitas ke kamar mandi sebelum tidur. Sertakan ritual sikat gigi, mencuci muka dan dilanjutkan dengan kencing terlebih dahulu.
Jika tahu jadwal mengompolnya, bangunkan putra/putri Anda untuk kencing.
Beri dia penghargaam untuk setiap malam ia tidak mengompol!
Dorong dia untuk menjadi anak "besar" dan tidak perlu menggunakan pampers lagi.
Batasi minuman sebelum tidur.

Penting juga bagi orang tua untuk bersabar dan lebih memberi perhatian pada anak. Jangan bicarakan tentang kebiasaanya membuat peta di ranjang pada orang lain. Ini bisa membuatnya berkecil hati dan minder.

Orang tua juga sebaiknya memperhatikan gejala-gejala lain yang mungkin berhubungan, mendengkur misalnya. Anak yang mendengkur kemungkinan mengalami sleep apnea atau henti nafas saat tidur. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa 8%-47% anak dengan sleep apnea juga mengompol. Diduga mendengkur akan menyebabkan reaksi berantai yang menyebabkan terganggunya sekresi hormon vasopresin. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa 55%-77% kasus mengompol akan hilang setelah sleep apnea-nya dirawat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun