Semua tipe PSG, tidak boleh dibaca sembarangan. Ada tenaga ahli yang terlatih khusus di bidang kedokteran tidur yang dapat melakukan analisa hasil PSG. Apalagi jika hanya mengandalkan pembacaan otomatis oleh software alat. Sama sekali tak diperbolehkan. Karena pembacaan gelombang otak ataupun nafas tak bisa ditirukan oleh alat. Banyak parameter yang sering dilewatkan oleh pembacaan alat.
Tindakan PSG
Pemeriksaan polisomnografi biasanya membutuhkan perekaman tidur sepanjang malam. PSG rutin dilakukan pada kasus-kasus sleep apnea (ngorok), sindroma tungkai gelisah, atau parasomnia (mengigau atau berjalan tidur).
Namun ada juga pemeriksaan yang dilakukan di pagi hingga sore hari. Misalkan MSLT (Multiple Sleep Latency Test) untuk diagnosa narkolepsi dimana diukur seberap cepat seseorang bisa jatuh tertidur dan langsung masuk pada tahap tidur apa. Atau MWT (Maintenance of Wakefulness Test) yang merupakan pemeriksaan seberapa kuat seseorang dapat mempertahankan keterjagaannya. Pemeriksaan ini oleh FAA disyaratkan untuk dilakukan setahun sekali oleh pilot. Sebenarnya profesi-profesi yang bertanggung jawab terhadap keselamatan membutuhkan pemeriksaan ini juga. Misalkan tenaga yang bertugas mengamati monitor rektor nuklir atau bahkan pihak-pihak kunci di militer.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI