Mohon tunggu...
Prapti Utami
Prapti Utami Mohon Tunggu... -

herbal consultant

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Obatku di Dapur (1)

9 Desember 2010   14:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:52 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika mengobati pasien saat acara pengobatan massal, saya selalu berfikir, bagaimana mungkin mereka akan sehat hanya menunggu ada pengobatan gratis. Atau, orang yang mampu sekalipun, bagaimana akan sembuh jika obat kimia diminum terus tanpa henti, sedang hal non medis dikesampingkan, padahal 70% kesembuhan ada di mind and spirit. Yang 30% body seringkali menjadi pusat perhatian ,obat terus dikonsumsi karena pesan yang ditangkap, obat harus diminum seumur hidup, stempel yang sedemikian seringkali membuat orang menjadi cemas jika tidak membawa obat di dalam tas atau di saku.

Kali ini saya ingin berbagi tentang khasiat bumbu dapur kita terhadap kesehatan, tak jauh,selalu ada di rumah kita, murah dan efek samping sangat minimal ,tetapi tetap diperhatikan karena bagaimanapun kita manusia memiliki keunikan.

1. Kunyit
Perut mual bisa minum seduhan kunyit yang digeprek, sebesar 2 jari tambahkan jahe sebagai anti mualnya. Luka dikulit juga akan terbantu dari rasa nyeri dan radangnya, jika tidak ada pilihan kunyit bisa diambil. Mata bengkak, terutama anak kecil, kunyit yang dilumatkan, tempelkan pada kelopak mata saat anak tertidur. Sifat antiradang dan anti nyeri dapat mengurangi rasa sakit saat menstruasi. Ambil 3 jari kunyit, lumatkan seduh dengan air panas 200cc, jika ada asam jawa bisa ditambahkan.

2. Jahe
Sifat hangat pada jahe membuat badan menjadi segar saat flu mulai terasa. Anti nyeri juga ada pada rimpang yang satu ini. Nyeri sendi di tubuh bisa dikurangi dengan campuran ramuan jahe, bawang merah, daun sambung nyawa kalau ada, minyak kayu putih dan minyak kelapa. Hasil tumbukan ramuan itu diborehkan, jumlah disesuaikan dengna lokasi yang nyeri.

3. Daun salam
Dan salam 20 gram dapat dipakai sebagai anti diare, dengan merebus air 4 gelas menjadi 2 gelas. Efek hipotensifnya harus diperhatikan, karena orang dengan tekanan darah rendah akan berakibat tidak baik. REbusan 7-10 lembar daun salam dengan 5 gelas air @200cc, menjadi 3 gelas, minum 3 kali 1 gelas 1 jam sebelum makan akan mengurangi nyeri karena hiperuricemia atau kandungan asam urat yang tinggi. Rebusan daun salam dengan cara yang sama dapat juga mengatasi hipertensi dan kadar kolesterol yang tinggi.

4. Sereh
Rebusan sereh 5 -10 batang dengan 5 gelas air, menjadi 3 gelasdan diminum 3 kali 1 gelas menjadi resep pilihan untuk penderita asma. Jika dicampur dengan 3 jari lengkuas, 2 jari jahe akan menjadi ramuan anti nyeri pada kasus arthritis atau radang sendi, bahkan saatbadan pegal karena kelelahan, ramuan mudah ini dapat menjadi pilihan

5. Bawang merah
Bawang merah yang dilumatkan bersama minyak kayu putih, minyak kelapa dan perasan jeruk nipis, kemudian diborehkan, ditambah pijatan lembut ke tubuh si kecil, akan membuat demam bisa turun dan tubuh nyaman untuk menikmati tidur. 1 siung bwang merah yang dihancurkan, dan diseduh dengan 50cc air panas, diamkan menjadi hangat/dingin, saring, campurkan dengan garam lalu diminum saat mau tidur, menjadi resep ampuh untuk mengatasi batuk yang tak kunjung berhenti saat malam tiba. Rasa dingin yang menyerang membuat reflek batuk terus berespon. Hangatnya bawang merah dapat meredam, hingga membuat reflek batuk berkurang, sehingga tidur pun lelap.

Related Posts:


dr. Prapti Utami

http://familyherba.web.id

jl CBD blok J no 1 Bintaro sektor 9

email:sekarutamitoga@yahoo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun