Mohon tunggu...
prapti rahayuningsih
prapti rahayuningsih Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harapan untuk Berubah

7 Desember 2010   07:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:56 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu terus berputar dan tidak akan pernah kembali lagi. Begitu pula dengan kehidupan kita yang terus berputar seiring jalannya waktu. Yang telah berlalu biarlah menjadi kenangan dan jadikanlah pelajaran memulai kehidupan yang baru. Banyak orang di dunia ini yang ternyata tidak bisa produktif . Bahkan terkadang orang itu juga tidak bisa mencapai hal yang terbaik bagi bagi hidupnya atau bagi lingkungan tempat dia berada karena ketidaktahuannya. Ketidaktahuan itu sering dianggap hal yang lumrah. Misalnya dengan mengatakan ya karena saya memang bodoh. Saya memang tidak berpendidikan. Ya, saya memang seperti ini.

Sikap seperti ini sebenarnya sangat merugikan diri kita sendiri. Itulah yang disebut apatis. Kita tidak berusaha meningkatkan kemampuan dalam diri kita. Dan, yang lebih fatal lagi, kita mengulanh-ulang sesuatu yang kita tahu sebenarnya bukan hal yang baik. Tapi, kita ulang-ulang dan kita tanamkan dalam kepala kita sehingga kita merasa itulah diri kita. Ingatlah bahwa selama kita hidup kita masih punya harapan untuk berubah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun