Namun saat ini setelah pandemi, kegiatan rutin Pramuka dilakukan secara langsung pada hari Jum’at setelah selaesai Jum’atan. Kegiatan itu menambah antusias untuk membentuk karakter. Selain sebagai pembentuk karakter dengan Pramuka bisa bersosialisasi dengan teman lain (peduli sosial dan peduli orang lain).
Pramuka SMP Negeri 8 Surakarta, juga mengadakan perkemahan dan bakti sosial. Sebagai contohnya setiap siswa membawa 1 gelas kecil beras , dikumpulkan dan dibagikan ke masyarakat. Selain itu peduli juga dengan lingkungan, misalnya membersihkan selokan di depan sekolahan.
Perlu diketahui bahwa tanggal 5-7 Mei 2023 SMP Negeri 8 Surakarta, kelas 7 (tujuh) akan mengadakan perkemahan di Klaten. Di saat perkemahan akan dilakukan out bond, bakti sosial, lomba-lomba materi kepramukaan yang sudah diajarkan. Misalnya membuat flog untuk kegiatan Pramuka pada hari itu, lomba semaphore dance, melatih kreativitas agar bisa berkembang. Pembuatan pioneering, produk gantungan baju, ikatan/ rak sepatu, ini juga perlu tim untuk bisa bekerjasama.
Kegiatan perkemahan ini juga bisa dijadikan untuk pendalaman pembentukan karakter. Misalnya dalam mendirikan tenda, membutuhkan komunikasi berkelompok. Juga menggoordinasikan tentang memilih Ketua dan Wakil Ketua. Walaupun demikian perkemahan juga ada kendala yang harus bisa diatasi. Siswa kelas 7 sebanyal 200 an lebih, kebiasaan di rumah itu bebas sedangkan dalam perkemahan itu banyak aturannya.
Menurut siswa-siswi yang melakukan talk show, untuk memberikan penjelasan agar siswa-siswi suka dengan Pramuka dan Perkemahan antara lain dengan mengadakan pendekatan, menyampaikan dengan ramah dan secara kreatif. Apabila promosi juga harus menepati janjinya. Sebelum materi diadakan ice breaking, membuat game-game yang seru-seru dan menyenangkan. Sedangkan cara agar semangat untuk berkemah yaitu menyatukan ide-ide, acara yang seru juga akan membentuk karakter, share acara/randown.
SMP Negeri 8 Surakarta juga pernah mengikuti lomba dan mendapatkan juara 3, prinsipnya “mengikuti lomba tidak harus menang, kalah menang urusan belakang, yang penting berusaha”. Dalam talkshow Siswa-Siswi memberi tanggapan dalam membagi waktu antara belajar dan latihan, bahwa mereka tetap belajar dengan rajin dan tidak menonton TV. Begitu juga tentang api unggun dalam perkemahan, selain seru karena ada pensi per regu (yel-yel, sesuai dengan kreativitas mereka), juga ketika ada kapur sirih benar-benar sampai ke hati. Mempererat persaudaraan dan kebersamaan, sebagai symbol kebersamaan sesame anggota Pramuka.
Talkshow diakhiri pada pukul 17.00 WIB dengan pengumuman dari Kwarcab Kota Surakarta dan kesimpulan yang disampaikan oleh Pendamping, Ch. Endah Setyowati, S.Pd. bahwa kegiatan Pramuka dan Perkemahan sangan penting dalam pembentukan karakter, dengan banyaknya materi yang menantang, jiwa nasionalis, dan kemandirian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H