Mohon tunggu...
SRI SUPRAPTI
SRI SUPRAPTI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Hobi : Gemar Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna "Tebah" dalam Kehidupan Sehari-hari

14 Desember 2022   10:11 Diperbarui: 14 Desember 2022   10:28 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAKNA "TEBAH" DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Oleh : Sri Suprapti, Guru Bahasa Jawa di Surakarta

           

Tebah dari kata te-bah yang artinya memukul sesuatu dengan barang yang pipih : kasur. Tebah kasur terbuat dari bahan lidi yang kuat dan tahan lama juga tidak mudah rontok, yang digunakan untuk membersihkan ranjang atau kasur dari kotoran debu. Sapu lidi ( bahasa Inggris hard broom ) adalah alat pembersih halaman, pekarangan atau jalan raya, sapu lidi banyak digunakan oleh perumahan, perkantoran atau petugas kebersihan, yang terbuat dari pelepah pohon, lidi yang digunakan bisa berasal dari pelepah kelapa atau aren. Sapu lidi merupakan peralatan rumah tangga khas Indonesia ( Wikipedia).

Penulis sengaja mengambil materi yang ringkas yaitu tebah. Karena terinspirasi dari orang tuaku waktu masih kecil dan masih bersama, bahwa di setiap tempat tidur selalu disiapkan tebah. Digunakan setiap mau tidur dan setelah bangun tidur. Kebiasaan itu bertujuan agar kotoran yang terlihat dan tidak terlihat bisa hilang dari tempat tidur dan membuat nyaman di saat sedang tidur. Selain itu juga menjadi kebiasaan agar sebelum dan sesudah tidur selalu dalam kondisi tertata rapid an bersih. Harganyapun sangat terjangkau oleh siapapun juga, banyak terjual dimana-mana. Bahkan kalau mau membuat sendiripun bisa.

 Dan melakukan tebah-tebah itu masih berlangsung sampai sekarang. Anak-anak juga diperlakukan dengan hal yang sama. Mengibas atau menyapu ranjang atau kasur sebelum dipakai merupakan pekerjaan yang mudah dan memang harus selalu dilakukan. Karena jika kita menuju ranjang, tidak tahu apa saja yang ada di atas ranjang tersebut. Sarana untuk menghilangkan segala sesuatu yang mungkin berada di atasnya selama ditinggal yaitu dengan mengibas atau menyapu ranjang. Karena kita tidak tahu selama kita tinggal ada serangga atau kalajengking yang ada di atas ranjang dan itu bisa membahayakan siapa saja yang akan tidur di atas ranjang tersebut.

Penulis yakin bahwa orang tua jaman dulu selalu memberi arahan yang sangat bermanfaat bagi anak dan keturunannya. Bahkan arahan itu mulai dari mempersiapkan diri sebelum tidur, yaitu membersihkan tempat tidur kemudian tidak lupa untuk selalu berdoa. Apabila perlengkapan persiapan sudah semuanya dilakukan, setelah itu berserah diri sepenuhnya kepada Allah ( tawakal ). Selebihnya Allah yang akan melindungi dari sesuatu yang mungkin tidak tampak oleh penglihatan manusia.

Waktu malam hari merupakan waktu istirahat bagi semua makhlukNya. Untuk melepaskan penat setelah seharian beraktivitas maka melalui tidurlah yang bisa dilakukan. Perlu diketahui juga bahwa di saat kita tidur bisa saja terjadi gangguan setan. Itulah sebabnya orang tua selalu menyarankan untuk berdoa sebelum tidur. Bahkan bagi orang yang beragama Islam selain berdoa juga ada amalan yang lain yaitu dengan cara  berwudhu. "Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan salat" (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710).

Dengan berdoa maka hati akan tenang, tenteram dan nyaman. Karena kematian akan dapat menghampiri kita setiap saat, termasuk di saat sedang tidur. Oleh karena itu tidur dan bangun adalah hal yang sangat penting karena ini jadi akhir dan awal aktivitas kehidupan di dunia ini. Menjaga kebersihan tempat tidur sebelum tidur, artinya juga menjaga kesehatan kita sendiri. Maka tidak ada salahnya mulai sekarang hendaklah mengibaskan tebah pada tempat tidur terlebih dahulu sebelum digunakan, karena kita tidak tahu apa yang ada di atasnya.

Perlu diketahui bahwa sebagaimana beraktivitasnya manusia, maka syaitan dan jin juga melakukan yang hampir sama dengan yang dikerjakan manusia. Mereka juga makan, meskipun makanannya berbeda dengan yang dimakan manusia. Mereka juga tidur dan sebagian mereka bisa tidur pada tempat yang seringkali digunakan manusia. Manusia tidak pernah akan tahu di saat sedang tidur, apakah kasur atau dipan tempat membaringkan badan benar-benar hanya ia yang menggunakannya. Karena tidak mampu untuk melihat jin dan sebangsanya, maka mungkin banyak diantara kita yang merasa aman-aman saja. Padahal pada setiap kasur yang ditiduri manusia, sangat mungkin syaitan dan jin tidur di atasnya.

Buktinya, tidakkah kita pernah mendengar ada orang yang ketika tidur mengalami gangguan jin seperti ketindihan atau melihat sosok makhluk aneh, hingga mimpi yang teramat buruk. Kita tidak pernah berpikir sekiranya apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Bisa jadi, salah satunya sebab utamanya adalah tidurnya kita bersama dengan syaitan dan jin yang dibiarkan ada pada kasur sebelum tertidur. Bahkan pernah mendengar kalau ada kamar atau kasur yang tidak pernah ditempati oleh manusia maka akan ditempati oleh syaitan dan jin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun