.
Alur malam menyusur ke ujung biru
Membawa noktah-noktah cahaya pucat
Membias dalam hati yang tercekat
Aku membutuhkan pelipur rindu
.
Aku merindukan sesuatu yang hakiki
Menjadi panutan dalam kehidupan ini
.
Kucari sedari aku belajar berdiri
Semenjak aku duduk di bangku-bangku kayu
Di kala aku menatap bentangan alam nan luas
Cakrawala yang bergelimang benda-benda angkasa.
.
Aku mencari jati diri ini
Aku mencari sang panutan itu
.
Pancakaki dari atas ke bawah kanan ke kiri
Tidak kutemui dikau sang hakiki
Aku terjerembab ke dalam kubangan nir rasa
Jiwaku terhempas  ke dasar jurang nan nista
.
Mengangggap alam materi semata
Terjadi karena acak yang lama dan sempurna
Keteraturan yang berasal dari kekacauan
Aku makin menjauh dari pencarian
.
Sampai suasa kesucian datang menghampiri
Lewat tingkap-tingkap sanubari rasa
Kebenaran menyingkapkan misteri purba
Rahasia keberadaan manusia di alam dunia
.
Kebenaran itu menyadarkanku
Akan cinta kasih agung yang kudus
Aku proklamirkan rasa dan temuan itu
Menjadi manusia baru di dalam rengkuhan.
.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI