Mohon tunggu...
Maria Pranya
Maria Pranya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Film

"Tanda Tanya" Kehidupan di Tengah Keberagaman

13 Maret 2022   19:20 Diperbarui: 13 Maret 2022   20:44 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya topik yang menarik, cara penyampaian cerita dengan tiga sudut pandang yang berbeda, yaitu sudut pandang keluarga Tan Kat Sun, Soleh dan Menuk, dan Rita, juga membuat cerita ini sungguh menarik untuk ditonton. Cara penyampaian ini membuat kita seolah-olah menyaksikan beberapa cerita yang berbeda, namun entah bagaimana selalu terhubung satu dengan yang lain. Hal ini membuat film ini unik dan berbeda dengan banyak film lainnya. Kemudian, penulisan tokoh sangat mendalam dan detail, dimana setiap tokoh diceritakan perilaku, latar belakang, dan ciri khasnya masing-masing. Penulisan yang bagus ini pun membuat kita merasakan kedekatan tersendiri dengan tokoh-tokoh tersebut.

Penulisan dialog yang terstruktur, realistis, dan menggunakan bahasa daerah juga merupakan salah satu kelebihan dari film ini. Dialog yang terstruktur mendukung kita menjadi lebih memahami karakter dari masing-masing tokoh secara lebih dalam. Kemudian, sering kali tokoh menggunakan bahasa daerah. Hal ini membuat percakapan antar tokoh bermakna, intens, dan realistis dengan keberagaman yang ada di Indonesia, yaitu salah satunya bahasa. 

Sayangnya, alur cerita cenderung berjalan dengan lambat pada awal film. Cerita dari masing-masing tokoh dan alur pembangunan konflik utama terasa terlalu lambat dan panjang. Meski tentu kita akan lebih memahami setiap tokoh dan masalah yang mereka hadapi, namun, hal ini menyebabkan cerita konflik utama film dan penyelesaian masalah terasa sangat singkat dan terburu-buru. Konflik utama mulai terjadi setelah sekitar 60 menit film berlangsung. Hal ini juga dapat membuat penonton merasa bosan terlebih dahulu menyaksikan awal film sebelum menyaksikan keseluruhan film. 

Terlepas dari kekurangan yang ada, film ini merupakan film yang menarik dan mempunyai pesan moral yang sungguh bermakna. Namun, film ini memang mengandung isu yang dapat menjadi suatu topik yang sensitif bagi beberapa orang dan dapat berujung ke konflik. Walaupun begitu, film ini tetap direkomendasi ke seluruh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat muda dan remaja Indonesia. Hal ini agar masyarakat Indonesia semakin sadar akan permasalahan sosial yang kita hadapi sekarang ini. Kemudian, agar sudah tertanam nilai pluralisme serta toleransi dalam masyarakat muda dan remaja sejak dini. 

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, I. C. (20 Januari 2021). Sinopsis Tanda Tanya: Film Tentang Keberagaman Tayang Di Netflix. tirto.id. https://tirto.id/sinopsis-tanda-tanya-film-tentang-keberagaman-tayang-di-netflix-f9qJ 

Bramantyo, H. BAB III DESKRIPSI FILM “?” (TANDA TANYA). Welcome to Walisongo Repository - Walisongo Repository. http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/425/4/081211068_Bab3.pdf 

Pasaribu, A. J. (12 April 2011). Tanda Tanya: Berbeda-beda, Tetap Belum Satu Jua. Cinema Poetica. https://cinemapoetica.com/tanda-tanya-berbeda-beda-tetap-belum-satu-jua/ 

Hanung Bramantyo. id.wikipedia.org.  https://id.wikipedia.org/wiki/Hanung_Bramantyo#:~:text=Setiawan%20Hanung%20Bramantyo%20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun