Mohon tunggu...
Punky Pranowo
Punky Pranowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

dari beberapa predikat yang ada, menjadi 'bapak' adalah yang sangat membanggakanku. anak anak adalah motivatorku , ibu mereka provokatornya. masa depanku lebih dekat terlihat, masa lalunya lebih detail terhistori.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kini Kau Kaya

30 Juli 2012   18:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:26 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

seorang buta menawar, "wahai rasulullah, saya tidak memiliki seseorang utk menuntunku ke masjid, bolehkah saya shalat di rumah?

"boleh.."

"apakah engkau mendengar adzan?"

"iya.."

"kalau begitu hadiri jamaah shalat".

wahai anakku,

yang teduh dalam hutan masjid,

dalam riuhnya kicauan adzan..

berangkatlah nak,

bersegeralah..

sebelum telingamu miskin alunan nada ini..

dan bila kemudian tidak..

masihkah akan engkau dirikan sholat bila tak terdengar lagi adzan olehmu?

akankah langkahmu masih mencari masjid bila tak kunjung kau temui dalam 100 hari pencarianmu?

masihkah kau cari syurga, bila api neraka dikobarkan disekelilingmu?

apakah masih akan kau do'akan aku, ketika tawaran manis alkohol dan daging babi..?

berangkatlah nak,

sebelum waktu itu..

po, july 30 '12

[noted 20 04 1432]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun