ini dagelan basiyo tempo dulu, dagelan berbahasa jawa logat jogja yang amat kental dengan nuansa kejogjaannya. cerita berdurasi 1jam dengan latar belakang kehidupan rakyat biasa dengan pembawaan yang merakyat sehingga terasa sangat dekat dengan masyarakat. walau mengurangi kadar kelucuan, akan saya coba sampaikan dalam bahasa agar mudah dipahami. diceritakan pak sastro gatotkaca seorang penjual sepatu bekas, ndasar di pasar bersama istrinya, namun tak laku laku. datang basiyo mau beli sepatu. basiyo: "ini harganya berapa?" sastro: "sepasang 400" basiyo: "400 kurang 25 ya?" sastro: "oke boleh" basiyo: "kalau saya beli sepasang saya dapat berapa" sastro: "belinya sepasang ya saya kasih sepasang" basiyo: "oke, deal" akad jual beli final, pak basiyo kasih uang 400, kmdn ambil 2 pasang sepatu. basiyo: "ini sepatu yang saya beli, yang ini sepatu yg pak sastro kasih ke saya" pak sastro tdk terima, karena bukan begitu yang dia maksud, perang mulut eyel-eyelan terjadi tidak ada akhirnya, mereka sepakat untuk mencari keadilan ke pak lurah. dirumah pak lurah.. pak satro melaporkan tipu daya pak basiyo. pak basiyo melaporkan ketidak konsekwenan pak sastro. kmdn pak lurah mengambil keputusan. pak lurah: "oke, sekarang pak basiyo silahkan pulang ke rumah, sepatu 2 pasang boleh dibawa. tapi saya mau tanya, nanti kalau sampai di rumah diminta istrinya boleh enggak?" basiyo: "ya boleh, diminta istri tersayang kok ga boleh" pak lurah: "ya dah, pak sastro nanti ikuti pak basiyo pulang ke rumah, nanti kalau sudah sampai rumah pak basiyo, istrinya pak basiyo boleh diminta silahkan dibawa pulang ke rumah pak sastro" monggo nguri uri kabudayan leluhur, cerita diatas bisa diunduh disini. po, june29 '12
