Mohon tunggu...
Hadi Pranoto
Hadi Pranoto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kopi pahit

Pernah belajar di pondok-pesantren al-Falah,Jember. Dari dusun Sumbergondo.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Penampakan di Sekitaran Makam "Mbah Rewok"

30 Juli 2020   20:44 Diperbarui: 30 Juli 2020   21:03 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Huuuff....tiba-tiba aku merasakan angin yang tak sewajarnya,dingin,sangat dingin.Hidungku seperti mencium bau....?,yah...bau itu sangat aku kenal,bau harum bunga melati,semakin harum dan menyengat,'menusuk-nusuk' hidung,membuatku sampai terlena menikmati keharumannya,semakin aku hidu dalam-dalam dan entah kenapa tak  punya prasangka bahwa itu magis,aroma melati dari dunia lain.

              Sontak aku terkejut ketika perlahan kubuka mata dan mulai melihat sekitar makam....sama sekali tidak aku jumpai bunga-bunga melati,lalu...."dari mana aroma itu...?"pekikku dalam diam.Aku semakin was-was dan bertanya-tanya...sembari melototi tumbuhan sekitar makam dengan seksama satu demi satu,hingga sesuatu yang sangat menyeramkan tiba-tiba muncul kembali...

               Kali ini bukan suara,yang terdengar telinga atau aroma yang terendus hidung,mata kepalaku melihat dengan jelas...wujud manusia tua yang sedang tertidur dengan rambut kepala sedikit botak seperti bangun dengan meliuk-liukkan badannya,tepat diatas makam.Mataku semakin melotot memandanginya seolah tak bisa berkedip,tubuhku me-ngaku,seperti patung.Entah apa dan siapa gerangan.....?           Perasaanku bercampur aduk tak karuan,antara percaya,ragu,takut,dan panik luar biasa.

             Nasib baik 'keterpanan' itu tak berlangsung lama,wujud manusia tua tadi ber-angsur-angsur samar dan lenyap dari penglihatanku.Tanpa pikir panjang lagi,aku bangkit kemudian segera pulang. Sampai di rumah, Istriku marah dan bertanya, "dari mana saja?",...."Nggak ada", jawabku singkat,dan mengakhiri perbingcangan itu...yah...aku memang tidak pernah menceritakan penglihatan-penglihatan anehku,kepada istriku,Disamping aku tidak percaya pada penglihatanku,apakah benar-benar nyata atau tidak,aku merasa pengalaman itu cukup aku sendiri yang tahu,"gumamku kala itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun