T : Pak Jokowi juga sempat masuk got dalam suatu acara, dan di situ banyak sekali wartawan meliput. Yang ingin saya tanyakan pak, dan ini mohon di jawab dengan hati nurani saja, apakah tidak terbesit sama sekali, bapak kemana-mana, sering ada wartawan yang meliput termasuk ketika masuk got ini, apakah ini ikhlas seutuhnya, atau karna di situ ada media supaya bisa jadi bahan cerita Pak? Bukankah akan lebih terpuji Pak jika blusukan-blusukan itu tidak perlu diliput dan disiarkan di semua media massa?
J : soal blusukan yang dilipput media? knapa mereka ikut saya juga tidak tau. Orang nulis surat terbuka aja bisa jadi berita kayak sampeyan kok mbak NIEM. Masak saya yang Gubernur, yang public figur g diliput. Atau mbak baca nih di blog temen anne.
http://communicationofcourse.blogspot.com/2009/10/jurnalistik-cetak-teknik-dasar.html
intinya Materi Berita
Sebuah berita memiliki kekuatan jika berita tersebut mengandung nilai yang tinggi. Nilai berita sangat tergantung pada berbagai pertimbangan, yaitu:
• timeless (penyajian berita pada waktu yang tepat)
• proximity (mempunyai faktor kedekatan)
• prominence (menyajikan tokoh terkenal)
• consequence (meyajikan berita yang memberikan dampak/akibat atas pemberitaan tersebut)
• conflict (berita yang disajikan mengandung unsur pertentangan/konflik)
• development (mempunyai nilai membangun)