Rasa-rasanya belum cukup lama. Lewat tulisan pula sarana itu dituangkan. Soal prematurnya kebijakan. Sebelum wacana New Normal itu diterapkan. Jauh dimana lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 belum terjadi.Â
Padahal Penerapan Sosial Berskala Besar belum sepenuhnya dituntaskan. Namun pemerintah tetap bersikukuh menjalankan kebijakan New Normal. Alhasil grafik data pasien positif Covid-19 kian bertambah dari hari ke hari.Â
Namun apa hendak dikata. Nasi sudah menjadi bubur. Mau tidak mau itulah resiko yang mesti diterima. Bukan hanya pemerintah pastinya. Pun demikian halnya dengan masyarakat umum di bumi pertiwi. Indonesia tercinta tentunya.
Kesigapan para pemangku kepentingan dipertaruhkan. Tentu saja soal percepatan penanganan bencana non alam bernama Coronavirus disease. Virus kecil tak kasat mata itu. Terlebih sejak pandemi merebak. Jumlah korban terpapar Corona mengalami trend peningkatan ditiap harinya.Â
"Maka jangan gegabah dalam bertindak. Sebab rakyat berharap,".
Tepat rasanya bila wacana Tunda Pelonggaran PSBB jadi salah satu pilihan. Mengingat Indonesia menjadi negara dengan jumlah pasien tertinggi di tingkat ASEAN. Dengan 80.094 kasus. Tercatat hari ini saja ada 1.522 kasus baru dan 87 kematian baru.
Sehingga total kasus kematian pun menjadi sebanyak 3.797 kasus. Sementara pasien sembuh berjumlah sebanyak 39.050 orang. Melihat angka-angka diatas tentunya bukanlah prestasi. Apalagi sebuah keberhasilan yang dicita-citakan. Masih jauh dari apa yang diharapkan.Â
Jujur tak ada niatan sama sekali untuk tidak mengapresiasi langkah pemerintah. Namun itulah kenyataanya. Paling tidak hingga detik ini. Rakyat sangat berharap lebih kepada bangsa ini.Â
Disinilah kepiawaian kerja tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 diuji. Sebab sudah banyak korban berjatuhan. Cukup manusiawi bila kekhawatiran itu timbul. Mengingat hidup dan mati taruhannya. Pelik sudah pasti. Namun itulah sekelumit harapan rakyat.(*)
#Wassallam..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H