Dari tahun 1997-2004, aku  menjadi pelaku UMKM, tepatnya dalam bidang  Industri Kecil dan Menengah (IKM) jajanan pasar seperti kacang telur, kacang panggang dan sebagainya. Dari tradisional hingga menggunakan teknologi  mesin tepat guna. Saat itu pangsa pasarku hanya sebatas di kota Medan saja dengan sistem konsinyasi. Meskipun demikian, aku terpilih menjadi Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional (TKPMP) untuk selanjutnya aku dilatih oleh pihak Departemen Tenaga Kerja  kota Medan, selama 40 hari 40 malam.
Kekeliruanku kala itu adalah merasa berpuas diri sehingga tidak  mengembangkan pemasarannya sampai ke luar kota/provinsi  ke seluruh Indonesia. Usahaku akhirnya  layu sebelum berkembang. Memang betul bahwa berusaha tidak boleh berpuas diri dan jalan di tempat, karena itu akan menuju kemunduran. Itulah yang membuat bisnisku rapuh saat musibah menimpaku.
Andai  saat itu aku mengembangkan pemasarannya sampai ke luar kota atau provinsi dengan memanfaatkan produk dan layanan JNE seperti yang sekarang, mungkin nasibku berkata lain", gumamku, saat menuliskan ini.
Setelah itu pada tahun 2004 aku merantau ke Jogja dan merintis usaha alakadarnya. dengan mengawalinya sebagai pedagang tas kaki lima selama satu tahun. Lokasi usahaku persis di depan emperan toko di Jl. Mangkubumi. Tepatnya di seberang kantor harian Kedaulatan Rakyat. Beruntung pada tahun 2005 seluruh pedagang direlokasi Pemerintah Kota ke pasar Klitikan Pakuncen Yogyakarta.
Di pasar  itu,  hingga tahun 2012. Berbagai produk elektronik bekas seperti laptop, kamera digital, dan lain-lain telah kujual. Karena ada kemajuan, saat itu aku sempat menambah lapak usaha lagi sampai akhirnya menyewa 2 lapak usaha di Borobudur Plaza dan di Saphire Square. Dalam pemasarannya, kala itu aku juga memanfaatkan jaringan e-commerce bernama tokobagus.com yang kemudian berubah nama menjadi olx. Selain itu aku juga memanfaatkan kaskus. Alhamdulillah, tidak terhitung lagi banyaknya  barang yang sudah kujual sampai bisa membeli rumah sendiri dan sebagainya. Tentu saja ,aku juga berlangganan menggunakan produk dan layanan terpercaya JNE dalam pengiriman orderan konsumen.
Tahun 2013-2017, aku nulai berbisnis online di rumah. Setiap konsumen membeli daganganku,  pengiriman paketnya  masih tetap dijembatani oleh JNE. Tapi tahun 2018, usahaku diuji kembali dan sayangnya aku terpuruk kembali karena mengidap penyakit yang membuatku harus dibedah.
Akhirnya sejak tahun 2018 sampai kini, aku memilih beralih profesi dan menjadi Ghost Writer untuk penulisan buku, paper dan artikel. Sebenarnya  menulis ini hobi yang sudah berjalan sejak aku di bangku Madrasah Aliyah Negeri, Oleh karena itu, ketika kuliah di USU, aku memilih Sastra Inggris. Bermodalkan pengalaman sebagai pelaku UMKM dan hobi menulis itu, Al-hamdulillah, baru saja aku menjadi pemenang dalam penulisan kajian literasi berbasis konten lokal yang diselenggarakan oleh PERPUSNAS RI.
Maksudku, penulisan buku tersebut bukti kecintaanku dan kontribusiku pada UMKM, khususnya di Payakumbuh. Inilah upayaku mengangkat IKM Rendang Payo agar naik kelas. Apalagi selama ini belum terdokumentasikan dalam sebuah buku. Pasalnya, publik geregetan saat rendang sempat kembali diklaim oleh Malaysia tahun 2020.
Dengan adanya buku tersebut, diharapkan kelak rendang Payo dapat segera diakui oleh UNESCO. Tentu pengakuan itu perlu dimulai dari dokumentasi bukunya. Pengakuan itu diharapkan akan berpengaruh untuk memajukan kuliner rendang Payo dan pariwisata lokal di Payakumbuh. Muaranya akan menjadi kebanggaan bagi Indonesia juga kelak. Karyaku tersebut berjudul: "THE BEST OF RENDANG PAYO: Menyingkap Selubung Rendang Payakumbuh Yang Mendunia" telah memiliki ISBN.
Buku itu hasil risetku ke Kampung Rendang Payakumbuh dan ke sentra IKM Rendang Payakumbuh. Setelah observasi dan wawancara dengan sejumlah pelaku UMKM setempat dan stakeholders lainnya. Menariknya, pemilik brand ERIKA dan Mak Yus mengaku terbantu oleh JNE dalam mengirimkan paket ke pelanggannya. Mereka bahkan mengaku telah memanfaatkan beberapa produk dan layanan JNE sejak tahun 1990-an. Kini mereka telah dipayungi oleh Koperasi Korsa  Payo yang berada di Sentra IKM Rendang dan siap meningkatkan ekspor rendangnya ke luar negeri menuju over the top e-commerce.
Saat ini UMKM lebih beruntung sebab  JNE semakin concern dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia di level UMKM. JNE pun mengoptimalkan produk/layanannya. JNE mendorong UMKM agar dapat berdaya saing dengan pebisnis e-commerce asing yang telah merambah pasar domestik. Oleh karena itu, JNE berkolaborasi dengan anggota Asosiasi e-commerce Indonesia, pelaku usaha Over The Top e-commerce Indonesia. Semoga UMKM tersebut dapat menduplikasinya.
Hasilnya, aktivitas transaksi online UMKM melalui e-commerce semakin tinggi. Tak terkecuali IKM rendanag Payo, sekalipun dihempas pandemi. Kontribusi JNE dirasakan mereka dalam menjembatani kebutuhan pembangunan ekosistem digital melalui e-commerce pada UMKM. Misalnya, JNE telah memfasilitasi mentoring, program-program literasi digital dan entrepreneurship yang berpotensi  mentransformasikan UMKM untuk naik kelas.
1. JNE sebagai Jembatan Kebutuhan E-Commerce Pada Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0
JNE sebagai jembatan penopang perekonomian Indonesia beradaptasi dengan dinamika tantangan pada era digital. Karena perkembangan high-tech yang dijawab dengan tren otomatisasi dan sirkulasi data berdasarkan  industri  4.0 saja, terbukti masih belum optimal. Faktanya,  cyber physical system, internet of things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif sempat bergejolak secara multi dimensional di seluruh dunia. Aku sendiri pun pernah mengalami imbas kompleksitas industri 4.0 pada ketidak pastian ataupun ambiquitas usahaku.
Berkat kolaborasi dan konsolidasi antar stakeholders;  bank, classified ads, daily deals, direktori, infrastruktur, market place, online retail, payment gateway, dan travel, maka  lahirlah inovasi di era society 5.0. Persoalan revolusi industri 4.0 itu  terpecahkan. Dampaknya, optimalisasi aplikasi produk dan layanan digital JNE juga semakin memukau.Â
Misalnya, tahun 2020, JNE memprogramkan layanan "Extreme Collaboration UMKM Naik Kelas". Saat itu JNE menyeleksi pelaku UMKM dari seluruh Indonesia untuk dilatih secara gratis selama setahun. JNE mengedukasi 800 pelaku UMKM yang terpilih itu, JNE berkolaborasi dengan mentor ternama (Dewa Eka Prayoga) sebagai pendamping pelatihannya. UMKM Â tersebut dibekali wawasan digital marketing, penyediaan fulfillment logistik, packing skill. Juga dibekali seminar yang rutin terselenggara sejak 2016. Dengan begitu, JNE berkontribusi dalam menopang keseimbangan penyelesaian krisis sosial dan ekonomi Indonesia.Â
Penyelenggaraan Blog Content Competion 2021 juga bukti JNE Â mengedukasi publik berbasis inklusi sosial. Artinya, JNE memberi kontribusi dalam upaya peningkatan indeks literasi digital pada ekosistem digital (level UMKM). Melalui program berhadiah total ratusan juta, JNE Â menstimulasi peningkatan tren transaksi e-commerce. Otomatis, manfaat produk / layanan JNE dapat dipahami Peserta yang kemudian akan mensosialisasikannya menjadi lebih masif.Â
Dengan pertumbuhan platform e-commerce terus meningkat saat HARBOLNAS, membuktikan bahwa perkembangan e-commerce melalui kolaborasi yang telah dibangun dengan stakeholders itu juga mampu menepis kampanye negatif soal ancaman identitas budaya dan agama seperti yang dikhawatirkan Samuel Huntington. Faktanya perkembangan e-commerce mampu bergulir pada lintas budaya dan lintas agama serta lintas teritorial. JNE menuju penerapan strategi  Organizational Ambidexterity, agar ia semakin tangguh.
Â
2. Aplikasi Produk / Layanan JNE Express Men-Support UMKM
Sampai akhir 2021, kulihat JNE mengoptimalkan webinar / talk show online, program diskon ongkir dan cashback serta pelatihaan atau worshop online pada UMKM. Tidak hanya itu, digital payment dan friendly logistic pun disediakan JNE untuk mendukung pengembangan aktivitas UMKM melalui e-commerce. Baik aplikasi untuk android, maupun aplikasi untuk web juga telah difasilitasi JNE. Konsekuensinya, produk dan layanan JNE menjadi semakin mudah dipahami dan digunakan oleh pelanggannya. JNE memang memanjakan pelanggannya. Aku pun merasakan manfaat sejumlah fitur di bawah ini:Â
- COD JNEÂ Â
Fitur COD JNE menjadi metode pembayaran yang sangat kuminati karena dapat dilakukan penjual kepada konsumennya secara tunai saat orderan tiba di tangan konsumen. Bahkan pada sejumlah kondisi, COD bisa direalisasikan oleh kurir pada pembeli. Bahkan metode lain bisa digunakan dalam pembayaran sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli. Fitur ini sangat berguna membangun kepercayaan konsumen dan reputasi toko online. Sehingga konsumen dapat terhindar dari penipuan atau tidak dikirimnya barang.Â
- HARBOKIRÂ
Program HARBOKIR (Hari Bebas Ongkjos Kirim) diperuntukkan pada pelanggan JNE di seluruh Indonesia. Pelanggan bisa digratiskan sampai 20x pengiriman untuk member JLC. Â Program ini sebagai promo rutin yang telah dilaksanakan sejak tahun 2016.Pada tahun 2021 dari 26-27 Nopembetr 2021 juga diberlakukandalam rangka HUT JNE ke-31.Â
- Super Speed (SS)Â
Bagi pelanggan JNE yang mengutamakan kecepatan pengiriman paket, maka fitur Super Speed (SS) ini sebagai solusinya sesuai kesepakatan waktu yang telah ditandatangani. Adapun ketentuannya, layanan SS ini hanya tersedia di wilayah tujuan tertentu. Pilihannya dengan menggunakan moda transpotasi darat dan atau udara. Khusus transportasi udara, hanya berlaku pada jadwal penerbangan langsung (direct flight) ke tujuan. Untuk layanan SS ini, Service Level Agriment (SLA) maksimum 24 jam sejak paket dijemput kurir.Â
- YES (Yakin Esok Sampai)Â
Fitur pengiriman paket ini melayani pengiriman dengan waktu penyampaian di keesokan harinya tak terkecuali hari minggu dan hari libur nasional.Â
- PESONAÂ
Pebisnis online untuk makanan khas nusantara telah dipermudah oleh JNE dengan fitur PESONA (Pesanan Oleh-oleh Nusantara) sehingga konsumen tak perlu repot-repot harus pergi ke daerah asalnya. Kuliner yang ditawarkan pun sudah lolos uji kelayakan dan masa uji cobaselama hampir setahun. Keamanan pangannya telah dijamin oleh JNEÂ
- JNE Loyalty Card (JLC)Â
Bagi pelanggan setia JNE seperti pebisnis online (UMKM) biasanya memilih fitur ini. Karena fitur ini sebagai program keanggotaan yang diberi prioritas dalam kecepatan layanan, potongan harga pada saat priode promo, juga berkesempatan mengikuti undian dengan hadiah yang sangat menarik.Â
- Â JNE Trucking (JTR)Â
Bagi pelanggan yang ingin mengirimkan paket dalam partai besar dengan menggunakan armada truk melalui darat dan laut dapat menggunakan paket ini agar mendapatkan harga yang jauh lebih murah. Berat minimumnya 10 kg. Berlaku pengiriman nasional, dan dapat mengirim motor. Meskipun demikian, tidak berlaku garansi uang kembali.
Â
Inilah Kontribusi penulis dan JNE yang menopang UMKM , khususnya IKM Rendang Payo agar Mendunia. Semoga hal itu dapat memulihkan perekonomian Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI