Mohon tunggu...
Harta Sujarwo
Harta Sujarwo Mohon Tunggu... Penulis - Pedagang

Pembelajar multidimensional yang sedang bermetamorfosa, Pengamat, Peneliti, Kritikus dan Invisible Writer

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bumi Langit Yogyakarta Jadi Staycation Terindah?

1 Maret 2020   03:34 Diperbarui: 1 Maret 2020   05:23 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Komunitas Bumi langit mereka sebut sebagai Sahabat Bumi langit, berasal dari berbagai latar belakang. Selain dari penduduk setempat, sekolah setempat, kampus setempat, pesantren setempat, petani setempat, pedagang lokal, pemasok, konsultan, mantan trainer, organisasi dalam kemitraan, jaringan dan pengunjung dalam negeri sampai manca negara.


Jadi dapat kita sebut Bumi Langit ini sebagai ruang hidup dimana kita dapat menyaksikan di tengah modernitas yang semakin menggila dampak negatifnya, tapi ada segelintir komunitas yang tekun belajar tentang pentingnya hidup harmonis antara manusia dan Bumi dengan segala yang hidup di kolong Langit ini. Mereka tulus memikul tanggung jawab menjaga keseimbangan alam ini.


Mereka memiliki misi untuk mewujudkan kehidupan saling berbagi prinsip-prinsip hidup berkelanjutan dalam spirit Islam melalui keterampilan terintegrasi. Juga mengembangkan komunitas yang berdaulat dalam keadilan di seluruh dunia agar terbebas dari Riba. Sehingga membawa Rahmat bagi semesta jagad raya.


Petaninya pun ku lihat berkomunikasi dengan bahasa Inggris yang sangat lancar kepada bule. Ia menjelaskan dalil-dalil ayat suci. Tampak kejujuran, akuntabilitas dan konsistensi di wajah kehidupan mereka. Tidak ada secuilpun indikasi sikap arogansi dan keserakahan, apalagi kedengkian di setiap pikiran, ucapan dan kelakuan mereka. 

Bagiku ini pemandangan yang luar biasa indah melebihi indahnya Candi Borobudur, Prambanan, Pantai parangtritis, keraton Jogja, Merapi, Gua pindul, dll. Karena di Bumi Langit itu Adab sebagai kerangka etika yang tidak sekedar diucapkan tapi nyata diamalkan di Bioregion komune mereka. Etika menghormati antar sesama, etika terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan dan juga tanah. Termasuk microba atau microorganisme yang tak terlihat.


Harapan mereka cukup sederhana. Hanya ingin menjadi insan kamil berdasarkan teosentris dan Allah oriented. Mereka terus menerus mencari dimana kebenaran Hakiki Allah.
Aku tidak pernah mendengar mereka meminta bantuan dengan proposal. Tapi mereka selalu membantu yang membutuhkan wawasan dan keterampilan.


Di tengah kota Yogyakarta, ada juga komunitas pembelajar menyelenggarakan pertemuan Nasional berupa semiloka dan lokakarya untuk mewujudkan Kampung Impian berbasis Nilai-nilai Al-Quran seutuhnya. Mereka mempresentasikan makalahnya masing-masing untuk mencari pola Kurikulum pembelajaran Deschooling. Mereka mengimpikan Revolusi Moral dibandingkan Revolusi Industri dengan segala dampak negatifnya.


Kalau ada rezeki, aku ingin kembali staycation ke Yogyakarta untuk meneladani perkembangan Yogyakarta. Selain ingin staycation ke Padang, Sumatera Barat.


Jika kamu juga ingin kesana, buka saja Google Map dengan mengetik  Bumi Langit, Jl. Imogiri Mangunan KM 3, Imogiri, Bantul. Lokasinya sebelum destinasi wisata Hutan Pinus Yogyakarta.  Juga dekat  dengan Taman Buah Mangunan yogyakarta. Seharian berlibur, kamu sudah bisa mengunjungi 3 tempat staycation nyaman jauh dari polusi udara dan polusi suara. Sehat dan mendidik serta bersahabat.


Kesan kesederhanaan penduduknya seumumnya tergambar dari banyaknya lesehan angkringan di pinggir jalan. Tempat yang asyik buat bercengkrama tanpa kita harus berkocek tebal. Konsep angkringan ini pun telah dikembangkan di Jepang, pernah ku lihat di televisi.


Itulah kenapa dulu aku betah menetap disana selama 14 tahun. Disana aku tidak pernah merasa minder sekalipun pernah berada di titik ekonomi terlemah.  Memang Yogyakarta slogannya berhati nyaman. Karena warganya jarang sekali membangga-banggakan dan memamerkan kekayaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun