Mohon tunggu...
Andri Pranata Kusuma
Andri Pranata Kusuma Mohon Tunggu... Insinyur - Short Escape Artist

Hi! Follow my journey also on my personal blog: thenomaddict.blog and my Instagram Account: @pranataandrii. Let's Travel together next time, shall we?

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pengalaman Jelajah Karst Rammang-Rammang, Sulawesi Selatan

28 Januari 2019   08:00 Diperbarui: 28 Januari 2019   08:01 1282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lukisan tangan Suku Toala (dokpri)

dokpri
dokpri
2. Telaga Bidadari
Setelah menyusuri sungai kurang lebih 15 menit dengan perahu dari Taman Batu, kami harus melakukan trekking ke dalam hutan selama kurang lebih 1 jam untuk menuju Telaga Bidadari. Telaga ini sangat tenang, airnya biru, dan bening. 

Saya dan teman-teman melihat ada 2 ekor ikan di telaga ini. Menurut guide kami, ikan disana sedari dulu tetap 2 dan tidak bertambah atau berkurang. Agak-agak gimana gitu yaa?  tapi yang penting pemandangan di Telaga cukup bagus. 

Telaga Bidadari (dokpri)
Telaga Bidadari (dokpri)
3. Situs Karama
Ini adalah situs prasejarah di Karst Rammang-Rammang. masih satu area dengan Telaga Bidadari, untuk menuju Situs ini membutuhkan waktu kurang lebih satu jam trekking tergantung medan. 

Saat itu Saya melewati batuan licin dan sawah yang sangat berlumpur karena hujan yang baru saja reda. disana teman-teman bisa menemukan bekas peninggalan suku Toala. Suku Toala adalah nama suatu kelompok masyarakat adat yang terdapat di Maros, Sulawesi Selatan. 

Umumnya mereka tinggal di pinggi pantai atau goa-goa yang terdapat pada batuan karst. Goa-goa tersebut bahkan sudah banyak diteliti oleh budayawan dan ahli sejarah. Karenanya UNESCO juga menempatkan Maros sebagai situs warisan dunia. 

Lukisan tangan Suku Toala (dokpri)
Lukisan tangan Suku Toala (dokpri)
Peninggalan-peninggalan yang teman-teman bisa lihat disini adalah lukisan tangan Suku Toala yang berwarna merah. Katanya mereka melukisnya dengan menggunakan darah hewan. 

Ada juga lukisan lain di dinding, warnanya hitam berbeda dengan lukisan tangan mereka karena mereka menggunakan batu obsidian (batu hitam) pada goa. Bekas-bekas kerang pun ditemukan di dinding goa karena hidup mereka pada zaman dulu adalah dengan mencari ikan dan kerang di pinggir pantai. 

4. Kampung Berua
Tidak banyak yang Saya eksplor saat berada disini. Kami mampir sekedar untuk makan mie, sholat, dan sekedar mengisirahatkan kaki yang sudah berjalan selama 4 jam, haha. Tapi selain pemandangan yang indah, Kampung Berua menawarkan tempat wisata lain seperti Goa Berlian dan Goa Kingkong. Sayangnya karena waktu dan stamina yang terkuras habis, Saya tidak sempat mampir spot tersebut. 

Foto-foto sekaligus beristirahat di Kampung Berua (dokpri)
Foto-foto sekaligus beristirahat di Kampung Berua (dokpri)
Setelah puas mengeksplor Rammang-Rammang, kami pulang menuju cottage dan menghabiskan malam di cottage dengan perasaan senang. Esoknya kami check outdari Eco lodge dan menuju Makassar untuk sekadar wisata kuliner. Pak Udin mengenalkan kami dengan Pak Bahar, beliau punya angkot yang bisa mengantarkan kami menuju kota dan kemudian langsung menuju bandara untuk pulang kembali ke kota asal. 

Itulah pengalaman singkat Saya bertualang di Rammang-Rammang selama 1 hari dan 1 malam. Apakah Saya bakal balik lagi?? kalau ada rezeki dan waktu Saya akan kembali lagi untuk sekadar staycation ataupun mengeksplor sisi lain Rammang-Rammang yang belum sempat Saya kunjungi.

Sedikit gambaran pengeluaran selama di Rammang-Rammang, diluar makan dan kebutuhan pribadi, kamar ecolodge Rammang-Rammang 300000 IDR (perkamar untuk 2 orang); extrabed 50000 IDR perkasur; kapal jelajah 250000 IDR kapasitas 8 orang; parkir kapal Hutan Batu 20000 IDR; parkir kapal Telaga Bidadari 5000 IDR (perorang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun