Mohon tunggu...
Prananda Paloh
Prananda Paloh Mohon Tunggu... lainnya -

Anggota DPR-RI - A.3 - Komisi 1 - Fraksi NasDem - Twitter: @Pranandapaloh - FP: Prananda Paloh - Blog: http://pranandapaloh.info

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

From Russia, with Love and Technology

6 November 2014   14:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:29 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="605" caption="Prananda Paloh - FROM RUSSIA WITH LOVE AND TECHNOLOGY - KLIK GAMBAR"][/caption]

5 Nov 2014, 13.00 saya berkunjung ke Indodefence 2014, Kemayoran. Dari semua yang saya kunjungi ada yang berkesan bagi saya, yaitu berkenalan dengan seorang pengusaha muda dari perusahaan swasta nasional yang saat ini mencoba menguasai secara bertahap teknologi dari negara maju. Namanya Panca Tazakka. Perusahaannya,  PT Tehnikaina saat ini menggandeng dua raksasa Russia, yaitu Kamaz sang raja truk Eropa Timur dan Gaspromneft sang ratu oli Russia. Kepada saya Panca menjelaskan kalau tahapan kegiatannya mulai dari mendatangkan, assembling sampai "lokalisasi" sudah disiapkan dan bahkan akan melibatkan PT. PINDAD, Bandung.

[caption id="" align="aligncenter" width="605" caption="Bersama Nikolai Dimidyuk - head delegation of Russia at exhibition and Director of Special Projects of Rossoboronexpor"][/caption] Di situ kami juga berbincang dengan Andrey Zakharikov - Regional Director for Asia Foreign Trade Company Kamaz dan juga Dmitry Ksyunin- Head of the international business development department of Gazpromneft. Perasaan saya adalah bangga pada anak bangsa berteknologi Russia. Negara harus memberikan atmosfer bagi tumbuhnya semakin banyak lagi swasta yang bisa berkontribusi pada pertahanan. Beberapa keunggulan swasta di industri pertahanan adalah: 1. Peran Swasta Nasional memang saatnya terdepan dalam pertahanan. Memperlihatkan nasionalisme dalam konteks memperkuat negara. 2. Jika swasta bisa berperan, maka Negara bisa fokus biaya hanya pada Proyek Pertahanan (tidak perlu repot beri modal perusahaan negara) 3. Produk Sipil yang aplikasinya bisa untuk militer seperti truk pertanian dan pertambangan tapi bisa dikembangkan untuk truk pertahanan. Besar harapan saya agar swasta tidak lagi sekedar jadi pedagang alutsista namun bisa menjadi industri pertahanan nasional dengan fitur khas adanya riset berkelanjutan. "Teknologi Russia, produksi Indonesia! Why not? Mantap!" Sambutan Russia Kemudian dari situ saya juga terkesan dengan sambutan langsung dari Nikolai Dimidyuk - head delegation of Russia at exhibition and Director of Special Projects of Rossoboronexport, ketika saya berkunjung ke booth Russia. Beliau memberikan juga penghargaan berupa plakat dari Rossoboronexport. Kita dalam satu frekuensi dalam niatan untuk meningkatkan hubungan bilateral dalam level yang lebih tinggi lagi, terutama diawali dengan kerja sama pertahanan. Dalam benak pemikiran saya kebetulan juga, Russia bukan negara baru bagi saya. Russian Studies adalah pilihan studi saya sewaktu di Monash University. Sejarah panjangnya dan keunggulan ilmu pengetahuan dasarnya menjadi fundamental perkembangan peradaban Russia termasuk teknologinya yang mempunyai karakter Spartans. Sebagai wakil Rakyat, kami sangat mengapresiasi policy Russia tentang perdagangan senjata karena: negara tersebut tidak  pernah campuri politik domestik terutama pada pelanggaran HAM. Meskipun kita harus tetap menghormati dan menjaga HAM. Kemudian opsi lokalisasi (contoh Teknikaina-kamaz- Pindad), ini memungkinkan kita bisa bekerja sama saling menguntungkan ke masa depan. Harapan saya pada hubungan Russia dan Indonesia dapat  mempererat kerja sama Pertahanan. Bukan saja sekedar beli atau produksi alat pertahanan, namun lebih luas lagi (latihan perang, pendidikan militer, dsb.). Di samping itu,  agar hubungan lebih kuat lagi baik secara politik maupun ekonomi. Saya ingin melihat Russia menanamkan Foreign Direct Investment di Indonesia dan kalau perlu bisa berbisnis di bidang ruang angkasa (bisnis peluncuran satelit). Mereka mempunyai teknologinya dan kita punya pulau peluncuran yang ideal seperti Pulau Waigeo. Tidak perlu rusak lingkungan seperti pertambangan atau penebangan hutan, namun kita bisa menghasilkan devisa negara sembari memajukan teknologi bangsa. Jepang rasa Indo Terakhir ditutup dengan kunjungan saya ke sebuah booth baterai nasional. Pemiliknya seorang wanita bernama Ibu Umi Kalsum. Saya agak kaget juga ternyata ada industri nasional bisa memproduksi berbagai macam model baterai mulai dari baterai molis (motor listrik) sampai dengan baterai Kapal Selam! Perusahaan ini bernama Garda Persada, dan menarik teknologi dari beberapa industri Jepang. Kalau tadi Tekno Russia produksi Indonesia, sekarang tekno Jepang produksi Indonesia. Saya memberikan apresiasi juga pada kiprah perusahaan swasta nasional ini. Ini semua bukan masalah bisa atau tidak, namun apakah kita mau atau tidak. Majulah bangsaku, majulah negeriku! [caption id="" align="aligncenter" width="614" caption="Prananda Paloh - FROM RUSSIA WITH LOVE AND TECHNOLOGY - KLIK GAMBAR"][/caption] - foto-foto lain,  KLIK di SINI - silakan berkunjung laman jarsos saya -->- Facebook:  PRANANDA PALOH - Twitter : @pranandapaloh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun