Ketika senja menyiratkan murka
Murung juga wajah sang surya
Hingga purnama palingkan muka
Namun cinta takkan pernah binasa
Rintik tangis dari langit
Mendera tanah yang sedang sakit
Derai hujan percikan air mata itu
Beserta cinta tampakkanlah nikmatmu
Saat air mata menetes liar
Sesak dada gundah gulanah
Raga terdiam di ambang nestapa
Adalah cinta luapkan emosi jiwa
Tak berdaya akan kepastian
Mata terpejam jauh kedalam
Mencari-cari cahaya dalam kegelapan
Keindahan cinta hadir di ujung jalan
Dari hulu ke hilir,menyingkap sebuah tabir
Tak pernah mangkir,mengalir terus mengalir
Berawal dari singgasana mata air
Cinta bermula takkan pernah berakhir
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H