Mohon tunggu...
Pramusinta AyuLestari
Pramusinta AyuLestari Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Matematika

Mahasiswi PPG Prajabatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesimpulan & Refleksi terhadap Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

15 Oktober 2023   08:26 Diperbarui: 15 Oktober 2023   08:40 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ki Hadjar Dewantara merupakan salah satu tokoh pendidikan nasional yang hingga saat ini pandangan dan pemikiran - pemikirannya mengenai pendidikan dan pengetahuan selalu diadopsi dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia. menurut Ki Hadjar Dewantara, pendidiksn merupakan salah satu usaha untuk memberikan nilai - nilai kebatinan dalam hidup rakyat yang berbudaya (kebudaayan bangsa sendiri), dan diturunkan pada tiap generasi. nilai - nilai kebudayaan bukanlah nilai - nilai yang statis, akan tetapi juga dapat mengalami perubahan berupa kemajuan. 

Ki Hadjar Dewantara mengatakan, hendaknya usaha kemajuan tersebut dapat ditempuh dengan petunjuk "Trikon" yaitu secara kontinyu kebudayaan harus diestafetkan kepada generasi penurus secara berkesinambungan. kemudian konvergen dengan budaya luar di mana kita harus pandai memilih dan memilah kebudayaan yang sesuai dengan kepribadian pancasila. dan yang terakhir ialah konsentris, yaitu bersatu dengan kebudayaan bangsa - bangsa lain secara global. Akan tetapi, pendidikan Indonesia harus tetap dapat berpegang teguh pada identitas bangsa Indonesia yang sesuai dengan Pancasila.

pandangan Ki Hadjar Dewantara mengenai pengetahuan dan belajar terikat dengan pandangan beliau mengenaai pendidikan. Proses belajar untuk mendapatkan pengetahuan merupakan penggunaan panca indera yang kemudian diolah oleh entelek, dan kemudian dipraktekkan dalam kehidupan sehari - hari sebagai kegiatan psikomorotik. bila ditinjau dari filsafat pendidikan esensialisme, belajar dapat diartikan sebagai jiwa yang berkembang dengan sendirinya sebagai substansi spiritual jiwa dalam membina dan menciptakan diri sendiri. gagasan atau isi jiwa itu terbentuk dari asosiasi untur - unsur yang berupa kesan - kesan berasal dari pengamatan. kesan - kesan tersebut disebut tanggapan yang dapat diumpamakan sebagai atom - atom jiwa. 

salah satu contoh dari proses pembelajaran dan suasana kelas yang mencerminkan pemikiran Ki hadjar Dewantara yaitu ketika guru telah mampu merealisasikan pembelajaran berdiferensiasi. dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru diharapkan dapat menjadi pembimbing dan fasilitator pmbelajaran yang berpihak pada peserta didik. dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus bisa memahami karakteristik, etnik serta budaya dari tiap peserta didiknya melalui asesmen yang dilakukan. dengan demikain, guru dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan pengetahuannya serta menanamkan nilai - nilai kebudayaan pancasila.

sebelum mempelajari pandangan dan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, penulis sendiri berfikir bahwa peserta didik hanyalah obejk untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang dirancang oleh sekolah dan juga pemerintah. akan tetapi, setelah mempelajari topik ini, penulis menjadi paham bahwa peserta didik bukanlah tabula rasa, melainkan subjek dan pusat pembelajaran. guru harus bisa memenuhi kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran yang bermakna dengan tetap menanamkan nilai - nilai kebudayaan bangsa Indonesia sehingga peserta didik mampu mengembangkan pemikiran dan bakatnya masing - masing. aga dapat merefleksikan pemikiran KHD di dalam kelas, sebagai guru penulis akan berupaya untuk menyajikan pembelajaran yang mengandung nilai budaya seperti permainan - permainan tradisional yang berkaitan dengan materi ajar agar pembelajaran menjadi menyenangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun