Hi teman pintar ...
Tahu kah kalian, jika manusia diciptakan sekaligus dengan otak untuk berfikir, bahkan teknologi yang berkembang hingga saat ini adalah andil dari manusia itu sendiri. Tetapi tetap saja, secanggih-canggih nya manusia yang membuat teknologi tersebut, akan tetap mengutamakan keunggulan dari sistem tersebut.
Salah satu nya, saya akan memaparkan dan memperkenalkan sedikit tentang teknologi AI (Artificial Intelligence) dengan ChatGPT. Seperti yang dikutip dari aws.amazon.com Kecerdasan Buatan (AI) adalah bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola. Kecerdasan Buatan, sering disingkat sebagai "AI", mungkin berkonotasi dengan robotika atau adegan futuristik, Kecerdasan Buatan (AI) mengungguli robot fiksi ilmiah, ke dalam non-fiksi ilmu komputer canggih modern.
Lalu hubungan nya dengan Chat GPT apa ya?
Chat GPT adalah, robot atau chatbot berbasis Artificial Intelligence (AI). Kecerdasan buatan ini mampu melakukan percakapan dan memberikan jawaban terhadap kebutuhan serta pertanyaan pengguna nya.
teknologi yang sedang viral ini sedang menjadi bulan-bulanan di tengah mahasiswa loh. gimana enggak, Chat GPT sangat membantu memudahkan tugas-tugas mahasiswa, seperti mencari ide judul skripsi dengan mengerik keywoard sesuai permintaan kita, mencari referensi, membuat abstrak pada skripsi, membuat latar belakang skripsi, membuat artikel atau berita di website, membuat rangkuman pada artikel, dan masih banyak lagi. tentunya hal tersebut bisa menjadi hal yang positif ya teman pintar, jika digunakan dengan bijak dan tidak asal-asal, karna niat nya untuk membantu kesusahan kita di tengah tugas-tugas, apalagi tugas akhir yakan.
Namun, dampak negatif pengguna Chat GPT juga ada, jika tetap ada mahasiswa yang menggunakan untuk plagirisme penuh, itu sudah masuk ke pelanggaran dalam etika dan hukum media siber. Kita sebagai penulis atau pembuat karya, pasti juga tidak mau di plagiat dengan cuma-cuma dong, tanpa adanya sumber yang di sertakan.
Maka dari itu, kita sebagai pengguna juga harus melestarikan literasi digital, ada baiknya mencari tau terlebih dahulu, dan ada baiknya kita membaca dan mencari pengetahuan sebanyak, seluas mungkin, agar mahasiswa lebih bertanggung jawab dan semakin bijak.
Namun saya percaya, setiap manusia tidak ada yang memiliki kebodohan otak, hanya saja perlu di asah untuk menjadi tidak malas.
mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan kepada teman pintar semua...
Salam pintar, teman pintar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H