Mohon tunggu...
Pramudya Dhiwangkara
Pramudya Dhiwangkara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, saya adalah penulis baru disini yang mencoba mengeksplorisasi bagaimana dunia terbentuk melalui jendela-Nya

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Yuk! Bangun Kebiasaanmu Melalui 4 Prinsip Ini!

30 Desember 2022   12:58 Diperbarui: 30 Desember 2022   13:14 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

3. Menjadikannya Mudah (Make it Easy)

Kebanyakan dari kita kalau ingin konsisten biasanya ngelakuin secepat dan sesempurna mungkin. Hari demi hari setidaknya harus dilakukan di hari itu juga meski terasa sulit banget dijalanin. Capek? iya, Lengah? iya. Hmm, padahal membentuk kebiasaan itu tidak dipacu oleh waktu yang singkat serta track yang sempurna loh temen-temen. 

Jika ditinjau dari Prinsip Ketiga yaitu Menjadikannya Mudah, konsistensi terhadap kebiasaan itu bukanlah dari penyempurnaan, tapi dari seberapa kecil kita bisa memulainya. Kita secara alami akan condong ke opsi pada suatu kebiasaan yang membutuhkan energi tidak terlalu banyak. Oleh karena itu, kebiasaan manusia itu terbentuk dari sesuatu yang mudah. 

Sebagai contoh kamu ingin melakukan aktivitas jogging di pagi hari setiap 2 jam seharinya. Coba bayangin, apakah terasa mudah jika dijalanin? apakah bisa konsisten untuk setiap harinya?  Menurut saya sih tidak. Karena dari pikiran saja sudah menciptakan aktivitas jogging yang sulit untuk dilakuin. Nah, sekarang coba ganti waktunya hanya sekitar 10 menit untuk jogging. Gimana? Halah cuma 10 menit aja kok, ga lama-lama kan?, tentu saja pastinya. Maka dari itu, opsi untuk jogging yang ga memakan waktu yang lama akan menciptakan kebiasaan itu mudah dijalanin. Dapet poinnya? Bagus!. You're good to go!.

4. Menjadikannya Memuaskan (Make It Satisfying)

Di Prinsip keempat ini merupakan prinsip terakhir yang akan menciptakan siklus-siklus pengulangan dalam kebiasaan. Yap, kamu ga salah lihat bahwa prinsip ini harus Menjadikannya Memuaskan. Dimana ketika kamu membuat kebiasaan bertahan adalah merasa sukses meski rasa kesuksesan itu dirasa kecil. Dengan perasaan ini, sudah menjadi tanda bahwa kebiasaanmu akan terbayar semestinya.

Seperti yang ditulis oleh Beliau, "What is immediately rewarded is repeated. What is immediately punished is avoided". Artinya : "Apa yang mendapat penghargaan/ganjaran cenderung diulang. Apa yang mendapat hukuman cenderung dihindari". Maka dari itu, alangkah baiknya jika kita ingin membangun suatu kebiasaan baru itu perlu yang dinamakan ganjaran.

Seperti misalnya kamu pengen ke gym tapi males banget karena memakan waktu 45 menitan lalu balik ke rumah. Dari kebiasaan itu mungkin terasa membosankan (boring) sehingga tidak merasa layak jika diperjuangkan. Tapi, ketika ditambah reward sehabis gym akan terasa menyenangkan rasanya. Simpelnya kayak gini : "oh, sehabis gym daripada aku langsung balik ke rumah mendingan aku mampir dulu ke cafe sambil nikmatin segelas kopi favorit dan ditambah main game 2 match sama temen-temen mabar kayaknya enak deh". Dengan begini, kebiasaan itu akan terus-menerus diulang karena adanya ganjaran di aturan tertinggi dalam membangun kebiasaan.

Nah, gimana temen-temen? Sudah dapat gambarannya belum? Kalau sudah, baguslah!. Setidaknya sehabis baca ini, kalian bisa terapkan sedikit demi sedikit untuk membangun habit yang baru. Atau kalau mau lebih lanjut bisa dibaca bukunya karya James Clear ya!. Semoga tersampaikan! Terima Kasih! -Pram

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun