Mohon tunggu...
Pramudya akbar
Pramudya akbar Mohon Tunggu... Freelancer - International Relation

If you can not be intelligent, be a good person

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pandemik Covid-19, Kerja Sama Asean-China

21 Maret 2020   23:14 Diperbarui: 21 Maret 2020   23:27 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan sejak pergantian tahun, dunia telah dikejutkan dengan adanya virus jenis baru. Virus tersebut adalah coronavirus yang menyebabkan penyakit COVID-19. Virus ini mengakibatkan adanya gangguan pada sistem pernapasan yang bisa menyebabkan kematian. 

Virus ini pertama kali terdeteksi di kota Wuhan, China dan dengan sangat cepat menyebar hingga ke seluruh belahan dunia. Akibat dari menyebarnya COVID-19 ini banyak beberapa negara melakukan kebijakan "lockdown".

Lockdown merupakan penutupan akses keluar maupun masuk bagi suatu daerah yang terdampak COVID-19. Kota Wuhan, China sendiri telah melakukan lockdown semenjak terdeteksinya coronavirus.

Hingga sekarang negara-negara di Eropa maupun Asia Tenggara telah melakukan kebijakan lockdown karena naiknya angka positif orang-orang yang terkena coronavirus. World Health Organization (WHO), telah menetapkan bahwa coronavirus merupakan suatu pandemik global yang telah menyebabkan COVID-19 (Wanandi, 2020) .

Di Asia Tenggara sendiri, para Menteri luar negeri ASEAN-China telah melakukan pertemuan yang dilakukan secara khusus di Vientienne, Laos guna membahas coronavirus ini. Dari hasil rapat tersebut ASEAN-China telah melakukan kesepakatan untuk saling bekerjasama dan membantu dalam memerangi coronavirus (ASEAN, 2020).

Dapat kita ketahui sebelumnya, ASEAN dan China memiliki konflik terkait dengan klaim laut Cina Selatan. Namun, semenjak adanya wabah coronavirus ini, ASEAN dan China bersama-sama untuk menangani penyakit yang masih belum ada obatnya ini.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi mengajak ASEAN-China untuk saling membantu dan memperkuat komunikasi terkait COVID-19 agar tidak ada penyimpangan informasi atau berita yang salah (Prabowo, 2019).

Kasus COVID-19 ini merupakan suatu fenomena yang asing di telinga masyarakat Indonesia, maka dari itu masyarakat mengindahkan apa yang dikatakan dan apa yang diperintahka oleh pemerintah untuk tmencegah peneyebaran coronavirus.

Coronavirus sendiri membawa dampak yang buruk bagi dunia internasional, baik dari segi kesehatan dan ekonomi. Karena, setelah adanya wabah ini kegiatan ekspor dan impor perdagangan antar negara menjadi terhalang. Coronavirus ini juga berdampak pada sektor manufaktur, transportasi, hingga ke sector pariwisata.

Presiden Indonesia, Joko Widodo telah mengeluarkan surat edaran yang berisikan untuk melakukan kegiatan dari rumah termasuk kerja,kuliah, dan sekolah. Kegiatan yang dilakukan diluar rumah agar dikurangi dan melakukan aktivitas tersebut di dalam rumah atau secara online.

Referensi
ASEAN. (2020, 02 20). Statement of the special ASEAN-China foreign ministers' meeting on
the coronavirus disease 2019 (COVID-19). Retrieved from ASEAN:
https://asean.org/statement-special-asean-china-foreign-ministers-meeting-
coronavirus-disease-2019-covid-19/
Wanandi, J. (2020, 03 16). ASEAN-China cooperation in time of COVID-19 pandemic. Jakarta,
Indonesia, Jakarta.
Prabowo, D. (2019, 12 27). Indonesia ajak ASEAN-China kolaborasi perangi virus corona
COVID-19. Jakarta, Indonesia, Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun