Warga Palestina terbakar hidup-hidup saat mereka tertidur akibat bom yang dijatuhkan Israel di sekitar RS Al-Aqsa, mereka beranggapan bahwa lokasi tersebut menjadi pusat komando Hamas.
Israel masih tidak berhenti melakukan serangan kepada Palestina. Peristiwa terbaru yang menjadi bukti kekejaman dan pelanggaran hukum internasional Israel terjadi pada tanggal 14 Oktober 2024 di mana Israel dengan sengaja menjatuhkan bom dari jet tempur ke tempat pengungsian rakyat Gaza di rumah sakit Al-Aqsa Kota Deir Al-Balah. Militer Israel menyerang rumah sakit Al-Aqsa yang katanya sebagai bentuk keamanan nasional karena beranggapan bahwa rumah sakit tersebut menjadi pusat komando Hamas walaupun anggapan tersebut belum terbukti kebenarannya. Anggapan mereka menjadikan rumah sakit sebagai pusat komando dan kendali Hamas berawal dari narasi pemerintah Israel yang sering mengatakan bahwa infrastruktur sipil seperti sekolah, tempat ibadah, dan rumah sakit menjadi lokasi operasi militer. Juru bicara Avichay Adraee sebagai militer Israel mengakui serangan terhadap rumah sakit Al-Aqsa tetapi tidak menjelaskan secara rinci terkait dengan dugaan aktivitas hamas yang beroperasi di rumah sakit tersebut. Hingga saat ini belum ada kebenaran dan bukti secara nyata tentang Hamas yang melakukan operasi militer di dalam rumah sakit tersebut.
Bom yang dijatuhkan militer Israel di dekat rumah sakit memicu terjadinya kebakaran dengan api yang berkobar setinggi 10 hingga 15 meter menyebabkan banyak orang terjebak dan kesulitan menolong orang lain. Kebiadaban yang dilakukan Israel tersebut membuat setidaknya 70 orang mengalami luka-luka dan 41 orang tewas, 13 di antaranta termasuk anak-anak, beberapa di antara mereka tewas dengan terbakar secara hidup-hidup. Pemandangan yang mengerikan melihat api mulai membakar tubuh seseorang namun tidak bisa menyelamatkan diri hingga akhirnya tewas dengan tubuh hangus. Belum lagi anak-anak yang tidak berdosa menjadi korban kekejaman Israel yang membabi buta. Perbuatan Israel yang buta hati menyebabkan kehidupan di Palestina semakin buruk bahkan tempat pengungsian yang harusnya aman untuk berlindung justru menjadi target penyerangan Israel. Menurut laporan dari UNRWA (Badan PBB untuk pengungsi Palestina) ribuan warga sipil berada di tengah-tengah zona peperangan, mereka terjebak dengan keterbatasan bantuan medis, air bersih, maupun makanan. Meskipun Israel telah melanggar hukum Internasional, namun sampai saat ini Israel dengan kejam masih melakukan penyerangan di wilayah sentra Gaza dan Gaza Utara saat ini.
Perbuatan kejam yang telah banyak dilakukan oleh Israel memicu banyak protes dan seruan dari komunitas internasional mengingat banyaknya hukum internasional yang sudah dilanggar. Banyak negara PBB yang menyerukan mendukung Palestina dan mengutuk keras Israel untuk segera menghentikan penyerangannya namun tentu saja Israel mengabaikan seruan tersebut dan menganggap angin lalu saja dengan dalih menjaga keamanan nasional. Kelakuan Israel yang tidak berujung dan terus melakukan operasi militer tentu membuat krisis kemanusiaan di Palestina semakin memburuk. Tidak terhitung lagi karena saking banyaknya warga Palestina mulai dari anak-anak yang masih suci bahkan yang masih bayi dan di dalam kandungan meninggal secara syahid akibat perbuatan biadab Israel. Kejadian seperti ini termasuk genosida karena jika perang tidak berhenti maka jumlah warga Palestina akan semakin sedikit. Meskipun begitu, warga Palestina menolak untuk takluk pada Israel. Mereka akan terus berjuang dan bertahan walaupun mereka tahu bahwa Israel dibantu oleh negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan antek-anteknya.Â
Indonesia menjadi salah satu negara yang akan selalu mendukung Palestina. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi yang dengan lantang menyatakan bahwa Indonesia harus dan akan terus mendukung Palestina apa pun situasi dan konsekuensinya. Indonesia akan selalu bersama Palestina untuk mendapatkan hak kemerdekaannya tanpa dijajah lagi. Kejadian peperangan ini mengingatkan Indonesia saat berjuang melawan penjajahan agar dapat merdeka. Negara Palestina menjadi salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Upaya yang sudah dilakukan Indonesia untuk membantu Palestina di antaranya seperti mengirimkan bantuan kemanusiaan seperti makanan, terus menyuarakan dukungan terhadap Palestina di forum Internasional melalui solidaritas Asia-Afrika, gerakan nonblok yang anti-neokolonialisme, dan melaksanakan Konferensi The New Emerging Forces (Conefo), serta melakukan kerja sama dengan negara-negara pendukung Palestina lainnya. Dengan demikian, kekejaman Israel yang terus menyerang Palestina tanpa henti bahkan sudah melanggar hukum internasional di antaranya karena menargetkan infrastruktur seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah namun masih terus menyerang menggambarkan bahwa perang menjadi bisnis bagi para penguasa elite dengan mengorbankan banyak nyawa yang tidak memiliki nilai di mata mereka bahkan PBB tidak bisa menghentikannya, lantas apa yang mereka inginkan sebenarnya dari perang yang terus terjadi tak berujung ini?
 FREE PALESTINE!!! Palestine will not go down!!!
Ditulis Oleh: Pramita Putri Arum SariÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H