Apa yang seringkali membuat salah fokus saat menonton pemeran utama wanita dalam drama korea? Salah satunya kecantikan wajah dan bagaimana kulit mereka bisa sangat halus dan terlihat sehat tanpa make up. Siapa sih yang tidak mengidamkan kulis mulus, sehat, bercahaya bak seorang dewi? Untuk mendapatkan kulit seperti itu diperlukan perawatan yang maksimal baik dari dalam dan luar kulit. Kita pasti sering menemui berbagai macam bahan yang menjual manfaat luar biasa dalam memilih produk skincare. Seiring berjalannya tren kecantikan, material adsorben merupakan salah satu bahan yang hingga saat ini masih dipertahankan dalam bidang kosmetik.
Apa itu material adsorben? Bagaimana cara adsorben bekerja?
Material adsorben merupakan bahan yang dapat menyerap zat lain seperti minyak, kotoran, debu, ataupun toksin dari permukaan kulit. Adsorben dapat dalam skincare dapat berupa cair ataupun padatan. Material adsorben memiliki karakteristik unik yakni luas permukaannya yang besar sehingga dapat menyerap zat lain. Saat proses adsorpsi terjadi, antara adsorben dengan adsorbat (minyak/kotoran wajah) terjadi interaksi yang spesifik, baik interaksi secara fisik maupun secara kimiawi tergantung pada bahan adsorben yang digunakan. Â Adsorpsi secara fisika ataupun kimia masih berpegang pada prinsip like dissolve like, yakni adsorbat yang memiliki sifat X akan menempel pada adsorben bersifat X juga. Namun, saat ini penggunaan adsorben lebih heterogen (kombinasi antara penyerapan secara fisik dan kimia) yang lebih baik secara penyerapan dan menguntungkan.
Dalam skincare, material adsorben biasanya banyak digunakan untuk membersihkan kulit secara mendalam serta menjadi pencegah dari adanya komedo, jerawat, dan kulit kusam. Jenis material adsorben sendiri sangatlah beragam, namun yang paling umum saat ini diantaranya ialah material adsorben dari charcoal (arang aktif), silica, dan clay (tanah liat). Mari kita bahas cara kerja dan manfaat dari ketiga adsorben tersebut!
- Charcoal (arang aktif)
Charcoal berasal dari material organic yang telah mengalami pemanasan di lingkungan dengan oksigen rendah. Karena kemampuannya yang sangat hebat dalam menyerap minyak berlebih serta toksin dari pori-pori, charcoal hingga saat ini masih sangat terkenal. Charcoal dapat ditemukan dalam pembersih wajah, strip pori-pori, masker wajah berkarbonasi, dan sabun. Charcoal juga dengan cepat menjadi salah satu bahan yang paling banyak diiklankan dalam produk kulit. Dalam penggunaannya pula, charcoal sangat direkomendasikan untuk orang yang memiliki permasalahan kulit berminyak dan rentan terhadap jerawat.
- Clay (tanah liat)
Clay memiliki keunggulan karena mengandung banyak jenis mineral di dalamnya, seperti jenis kaolin, bentonite, dan rhassoul. Tanah liat telah terbukti efektif dalam kosmetik dan dermatologi. Efek yang diberikan dari tanah liat di antaranya adalah membersihkan, melembabkan, menenangkan, meregenerasi, antiradang, sedatif, antiseptik, dan detoksifikasi. Tanah liat sebagai adsorben bekerja dengan menghilangkan minyak berlebih dan racun dari kulit. Tanah liat juga dapat mengobati berbagai kondisi kulit seperti dermatitis seboroik, psoriasis, eksim kronis, dan jerawat. Tergantung pada jenis clay yang digunakan, produk berbahan dasar clay ini cocok untuk semua jenis kulit, Biasanya produk dari clay dalam bentuk masker wajah, sabun tubuh, atau lulur.
Silica merupakan mineral alami yang ditemukan di tanah liat, batu pasir, granit, serta pada tubuh hewan dan tumbuhan. Untuk penggunaannya di bidang kosmetik, silica biasanya dibuat secara sintetis dengan membakar silikon tetraklorida di tungku hidrogen. Silica sering ditemukan dalam produk skincare untuk kulit kombinasi atau berminyak. Hal tersebut dikarenakan silica mampu menyerap minyak berlebih tanpa membuat kulit menjadi kering. Selain menyerap minyak sebagai adsorben, silica juga membantu menciptakan tekstur kulit yang halus dan mengurangi tampilan pori-pori. Silica tidak hanya ditemukan pada produk skincare wajah, namun juga banyak digunakan untuk seluruh kulit di tubuh seperti dalam bedak tubuh atau lotion yang menyerap minyak.
Yang perlu diperhatikan saat menggunakan Material Adsorben
Meskipun material adsorben menawarkan berbagai manfaat yang signifikan, sebagai pengguna kita tetap perlu mengingat bahwa penggunaannya harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan jenis kulit. Terutama untuk yang memiliki kulit cenderung kering atau sensitif, maka disarankan untuk memilih produk dengan formula yang lebih lembut guna mengurangi risiko iritasi atau kerusakan kulit. Selain itu, penggunaan bahan ini sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan, karena dapat mengganggu keseimbangan alami kulit. Karena material adsorben bekerja sebagai penyerap, maka sebagai langkah perawatan tambahan, sangat penting untuk selalu mengaplikasikan pelembap setelah pemakaian produk berbasis material adsorben, baik pada area wajah maupun seluruh tubuh, agar kelembapan kulit tetap terjaga.
Material adsorben seperti charcoal, clay, dan silica dapat dijadikan pilihan yang ideal untuk menjaga kebersihan kulit serta mengontrol produksi minyak berlebih. Dengan memasukkan bahan-bahan ini ke dalam rutinitas perawatan kulit dan tubuh, Anda dapat menikmati kulit yang lebih halus dan sehat. Namun, perlu diingat untuk selalu menggunakan bahan ini dengan tepat dan sesuai kebutuhan kulit Anda masing-masing. Tertarik untuk mencobanya? Mulailah perjalanan perawatan kulit Anda dengan produk berbahan dasar material adsorben hari ini dan rasakan manfaatnya. Jadikan kulit sehat dan mulus bak ratu drama sebagai bagian dari gaya hidup Anda mulai sekarang!
Penulis artikel: Pramita Desi Hariningsih (Program Studi Kimia UPI)
untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Permukaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H