Mohon tunggu...
Pramita duwinawangsari
Pramita duwinawangsari Mohon Tunggu... Perawat - perawat

Saya seorang anggota Komite Pencegah dan Pengendali Infeksi di RSUD Waluyo Jati dan seorang ibu dari 2 orang anak

Selanjutnya

Tutup

Diary

IPCN RSUD Waluyo Jati Belajar Bersama HIPPI Jatim

16 Maret 2024   10:25 Diperbarui: 16 Maret 2024   10:28 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 2 Maret 2024.  IPCN RSUD Waluyo Jati mengunjungi kota Mojokerto untuk mengikuti seminar tentang Program PPI mengacu pada WHO core competencies Core empat surveillans HAIS. Seminar ini diadakan oleh HIPPI (Himpunan Perawat Pencegah Infeksi) JATIM. Risiko Infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infections/HAIs (dahulu disebut infeksi nosokomial) merupakan masalah serius bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan baik RS, Puskesmas, Klinik dan lainnya karena dapat menghambat proses penyembuhan dan pemulihan pasien. Fasilitas pelayanan kesehatan sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan tidak saja memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif, tapi juga memberikan pelayanan preventif dan promotif bagi pasien, keluarga, pengunjung dan masyarakat. 

Surveilans adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu, fasilitas pelayanan kesehatan harus selalu melakukan surveilans terhadap kejadian infeksi akibat penggunaan device di fasilitas pelayanan Kesehatan. Untuk keberhasilan kegiatan surveilans infeksi di fasiltas pelayanan keehatan diperlukan sumber daya yang mendukung diantaranya adalah pemahaman terhadap pelaksanaan surveilans. 

Mita. Dok
Mita. Dok

Untuk itu Komite PPI RSUD Waluyo Jati merasa sangat perlu untu mengikuti seminar tersebut. 3 orang IPCN RSUD Waluyo Jati yaitu Pramita Duwi Nawang Sari, A.Md.Kep, Fiddini Ismi, S.Kep.,Ners dan Lilik Muskiatun, S.Kep.,Ns berangkat  ke Mojokerto. "Meskipun kami berangkat secara pribadi dan tidak mengantongi surat tugas, namun kami merasa tidak rugi datang ke seminar ini" ucap Pramita.  Dari seminar ini IPCN mendapatkan berbagai pengetahuan yang dapat menjadi bekal IPCN dalam meningkatkan kompetensi diri di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi. Selain itu, seminar ini juga di hadiri oleh para pejuang pencegahan dan pengendalian infeksi dari seluruh rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan di daerah Jawa Timur. Hal ini dapat menjadi ajang bagi mereka untuk melakukan sharing- sharing seputar kondisi yang terjadi di lapangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun