Setelah disibukan oleh serangkaian tur, di tahun 2006, mereka merilis album kedua NIL. Album ini berisi 12 lagu, dan beberapa di antaranya menghadirkan nuansa unik dan baru seperti lagu Silly God Disco yang berirama funk (dan tampaknya video klip mereka pun "ditiru" oleh salah satu band lokal kita nih :/ ). NIL juga album pertama mereka di bawah naungan major label Eropa, dengan lagu andalan Cassis yang video klipnya sendiri dibuat di Austria. Tampaknya hal ini memuluskan jalan bagi The Gazette untuk melebarkan sayap mereka di luar Jepang. Terbukti setelah serangkaian tur  yang diberi nama Standing Tour 2006 Nameless Liberty Six Guns (diakhiri di Nippon Budoukan , ^^ prestasi yang membanggakan minna), mereka mengeluarkan kumpulan video klip Film Bug I dan dilanjutkan dengan konser di Jerman.Di awal tahun 2005, The Gazette menggebrak dengan single andalan mereka "Reila", yang disusul dengan mini album GAMA (yap! artinya memang kodok). Di dalamnya berisi lima lagu diantaranya Cockroach, dan Sugar Pain. Kali ini mereka memadukan beberapa aliran seperti funk, nu rock, dan masih tetap dengan alternative rocknya. Mereka pun memutuskan untuk mengganti cara penulisan dari katakana menjadi romanji, tidak hanya itu mereka pun merilis album pertama kumpulan foto mereka.
Kesibukan mereka berlanjut setelah dua single "Regret" dan "Filth in Beauty" dirilis, tentu saja lagu mereka masuk ke tangga lagu Oricon. Mereka pun sempat tampil di dalam acara Hey!Hey!Hey!. Dalam talkshow yang dipandu oleh duo komedian Downtown, terungkap cerita singkat tentang kehidupan para member The Gazette sebelum mereka terkenal. (Siapa sangka Ruki punya masalah dengan Ayahn
ya, dan Kai dulunya bekerja di restoran?? X_X).
Next in part two : Hyena, Toxicz, dan the backstage
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H