Mohon tunggu...
Prameswari Purnamadewi
Prameswari Purnamadewi Mohon Tunggu... Administrasi - MM Tech President University Student

Digital technology enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sebuah Tinjauan Mengenai Tapera dari Sisi Customer Behavior, Akan Sukseskah?

10 Juni 2020   10:00 Diperbarui: 11 Juni 2020   08:17 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Customer behavior merupakan proses yang berhubungan dengan alasan seseorang atau konsumen memilih suatu barang atau jasa untuk memenuhi keinginannya. Customer dapat menentukan suatu produk dalam bentuk apapun bisa berjalan untuk waktu yang lama. 

Berkaca dari kasus BPJS, banyak peserta yang menunggak pembayaran iuran perbulannya meskipun tidak semua peserta yang menunggak membayar iuran adalah masyarakat yang tidak mampu.

Banyak peserta mandiri yang berhenti membayar iuran setelah mereka mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan atau hanya mendaftar pada saat sakit.

Hal tersebut merupakan salah satu alasan defisitnya BPJS dan harus dicegah agar jangan sampai terjadi pada Tapera. 

Hal seperti itu mungkin tidak berlaku pada cicilan rumah jangka panjang, namun bisa terjadi pada misalnya, penggunaan dana untuk perbaikan rumah.

Tapera berbeda dengan BPJS karena bukan merupakan asuransi yang bisa diperhitungkan dengan aktuaria. Tetapi, perilaku peserta Tapera bisa diprediksi.

Ada beberapa pertanyaan mengenai mekanisme lain seperti:

  • Siapa masyarakat yang masuk dalam kriteria berpenghasilan rendah? 

  • Apakah masyarakat dengan penghasilan tinggi tidak akan mendapatkan pembiayaan perumahan?

Karena pembayaran iuran Tapera adalah wajib, akan ada kemungkinan masyarakat dengan penghasilan tinggi juga meminta pembiayaan.

Diharapkan, di masa depan program Tapera yang dibuat untuk memudahkan masyarakat untuk pembiayaan perumahan dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun