saya tahu ini komitmen yang sangat berisiko.
tapi tak apa2, katanya hanya pejantan tangguh yang berani berkomitmen.
kalau saya berhasil menjalankan komitmen ini, itu keberhasilan dari Allah.
tapi kalau gagal, saya akan di cap munafik.
tak apa2, saya munafik karena pernah mencoba berkomitmen.
daripada saya menjadi pejantan tanggung yang tak pernah berani berkomitmen.
ini bukan masalah pernikahan,
tapi ini masalah transportasi umum.
#wkwkw..... maaf aneh.
ya, saya orang aneh..
ini jujur lho... entah kenapa saya begitu menikmati
saat saya sedang dalam transportasi umum kemudian terjebak kemacetan.
kenikmatan itu bukan tanpa alasan.
1. saya itu orang yang jarang berdzikir.
Dengan terjebak dalam kemacetan,
duduk di dalam transportasi umum yang tak ada musiknya,
mau tidak mau, hal yg bisa saya lakukan untuk mengusir kejenuhan adalah berdzikir.
dan itu membuat hatiku tenang dan nyaman.
2. dengan duduk bersama kalangan menengah ke bawah,
saya bisa lebih menengok kiri kanan, sudah pantaskah saya hidup seperti sekarang ini.
dan itu membuatku bersyukur.
3. ketika saya melihat jalan jauh ke depan,
berderet-deret mobil pribadi terjebak dalam kemacetan.
saya hanya berharap, semoga alasan mereka yg membawa kendaraan pribadi
tidak hanya untuk pergi pulang dari dan ke kantor.
jika ternyata mereka bawa mobil hanya untuk ke kantor,
semoga mereka tak tahu bahwa mereka lah yang menyebabkan kemacetan.
karena kalau mereka tahu bahwa mereka lah penyebab kemacetan itu,
mereka rugi dua kali.
pertama, merasa bersalah karena menyebabkan kemacetan.
kedua, berdosa karena telah merugikan orang banyak.
ga cuma mobil donk... motor juga salah!
ya sudah, motor juga salah. tuh udah tau.
wkwkw....
jadi, saya berkomitmen untuk terus menggunakan transportasi umum jika pergi ke kantor.
tujuannya:
1. memperbanyak dzikir.
dzikir supaya tenang, ga kecopetan, selamat dan cepat sampai.
2. memperbanyak syukur.
lebih membuka mata terutama ke bawah.
3. mempertajam analisis
karena urusan kebijakan fiskal tak selalu tentang kalangan atas dan tentang dunia.
4. membuat tenang.
tenang bagi saya sendiri karena tak menyebabkan kemacetan.
tenang bagi istri saya kelak karena yakin saya tak kemana-mana selain ke kantor.
karena kalau mau kemana-mana, pasti saya bawa kendaraan pribadi.
hahahaha.... :))))
semoga Allah meridhoi komitmen saya ini. Aamiiin....
bismillahirrohmanirrohim.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI