Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Transformasi Berkelanjutan PT KAI, Kereta Api Semakin Dicintai

30 Oktober 2024   10:41 Diperbarui: 30 Oktober 2024   10:53 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tranformasi Berkelanjutan PT KAI, Kereta Api Semakin Dicintai- Sumber : kompas.com

Bicara soal kereta api selalu saja menarik bagi saya. Bagaimana tidak, sedari kecil saya cukup sering bepergian menggunakan moda transportasi yang satu ini. Mulai dari kereta api kelas ekonomi, bisnis, hingga eksekutif beruntungya saya pernah merasakan, hanya saja belum kesampaian menikmati naik kereta api wisata seperti priority ataupun panoramic, semoga saja suatu saat nanti bisa menyicipi naik kereta mewah itu.

Ruang tamu menjadi tempat favorit bagi saya dan keluarga untuk saling bercerita banyak hal, tak luput dari pembahasan mengenai pengalaman naik kereta api. Transformasi berkemajuan dan berkelanjutan yang dilakukan oleh PT KAI dalam memberikan layanan terbaik kepada pengguna benar-benar dapat saya rasakan.

 Sebelum berbagi cerita mengenai perubahan nyata peningkatan pelayanan yang dilakukan oleh PT KAI, mungkin akan lebih asyik jika saya berbagi cerita tentang keseruan berkeretaapi pada masa-masa sebelum PT KAI bertransformasi.

"Mulai dari jadwal keberangkatan dan kedatangan yang tidak jelas, tidak ada nomor kursi, hingga pernah kena timpuk saat naik kereta api."

Setiap kali menjelang lebaran dimana arus mudik dimulai, moda transportasi kereta api cukup diminati oleh masyarakat, saya dan keluarga pun demikian. Kala itu saya benar-benar merasakan bagaimana ribetnya memesan tiket kereta api, jarak tempat tinggal saya cukup jauh jika harus membeli langsung tiket kereta api di loket Stasiun Semarang Tawang. 

Berburu tiket promo kala itu menjadi rutinitas tahunan yang saya lakukan, bagaimana tidak, harga tiket bisa melonjak begitu tinggi dan kadang tidak masuk akal ketika menjelang lebaran. Parahnya lagi, jadwal keberangkatan ataupun kedatangan selalu saja tak menentu. Stasiun penuh sesak, engap! Kemudian ada lagi cerita ketika naik kereta api ekonomi. 

Tidak ada nomor kursi! Pernah sekali waktu mencoba naik kereta api Matarmaja dari Semarang Poncol menuju Jatinegera. Cuku murah harga tiketnya, 30ribuan saja, tapi tanpa nomor kursi. Para penumpang di dalam gerbong duduk tak berarutan, ada pula yang duduk di bordes dan menikmati harumnya toilet kereta yang memulai perjalanan dari Malang itu. 

Lebih parah lagi ketika mendengar cerita ibu. Ibu saya pernah kena timpuk saat melakukan perjalanan dengan kereta api, lagi-lagi dari Semarang menuju Jakarta. Wajah ibu saya berdarah terkena serpihan kaca timpukan batu yang tepat mengenai jendela kereta api. Pada saat kejadian itu usia saya masih dalam hitungan bulan dan berada dalam pangkuan ibu.

Transformasi Berkelanjutan Terus Berjalan, Didiek Hartantyo Utamakan Pelayanan, Kereta Api Semakin Dicintai

Pembenahan terus dilakukan seiring dengan prioritas pelayanan kepada seluruh pengguna setia Kereta Api. Saya merasakan betul bagaimana peningkatan kualitas pelayanan yang secara berkelanjutan terus dilakukan. 

Rasa-rasanya PT KAI yang saat ini dinahkodai Didiek Hartantyo bukan hanya berfokus pada bisnis saja, lebih dari itu, upaya-upaya yang dilakukan bertujuan untuk senantiasa memanjakan para pengguna kereta api. PT KAI terus berinovasi agar semakin dicintai. Apa buktinya? Ini dia!

Naik Kereta Api Ekonomi Sudah Tidak Khawatir Merasa "Pusing" Lagi

Setiap kali memesan tiket kereta api kelas ekonomi, selalu saja hadir perasaan harap-harap cemas. Ketika bepergian naik kereta api penuh harap akan berjalan dengan mengasyikkan, semua akan berubah jika mendapatkan kursi "mundur". 

Hal ini menurut saya benar-benar membuat hati kecut. Harapan dapat menikmati perjalanan seakan sirna dan harus bersahabat dengan minyak angin atau obat anti mabuk perjalanan. Namun kini, terobosan yang dilakukan oleh Pak Didiek Hartantyo benar-benar mampu mengakomodir keluh kesah para pengguna. 

Kehadiran kereta api ekonomi new generation menjadi solusi yang memanjakan pengguna. Kini, sudah tidak perlu khawatir lagi jika naik kereta ekonomi. Tidak ada lagi duduk di kursi mundur yang bikin kepala pusing.

PT KAI Peduli Kesehatan dan Lingkungan, Ada Water Station yang Selalu Siap Cukupi Kebutuhan Hidrasi

Pertama kali saya mendapati layanan water station ini saat saya berada di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Sempat bertanya-tanya mulanya, ternyata water station ini gratis dan diperuntukkan bagi para pengguna jasa kereta api. 

Begitu senangnya saya, tak perlu waktu lama saya langsung membuka tas dan mengisi tumblr saya dengan air yang sudah tersedia. Menurut saya terobosan ini sangat tepat, hal ini sebagai wujud kepedulian PT KAI kepada para pengguna kereta api agar tetap sehat dan terhidrasi dengan baik dan wujud kepedulian lingkungan untuk mengurangi penggunaan plastik. 

Bayangkan bagaimana panasnya Surabaya, water station hadir sebagai pelepas dahaga. Saya sempat beranggapan, "Wah sekarang ada Water Station-nya apa mungkin karena ada penumpang yang dehidrasi lalu konsentrasinya menurun dan akhirnya salah naik kereta ya?"

Face Recognition, Siapkan Senyum Manismu!

Lagi-lagi pengalaman saya menemukan layanan ini ketika berada di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Ya, Face Recognition Boarding Gate! Layanan boarding pass dengan face recognition gate, dimana tersedia kamera untuk mengidentifikasi dan memvalidasi data penumpang. 

Awal mulanya saya sempat kesulitan, namun berkat bantuan petugas, saya pun akhirnya dapat tersenyum lebar di depan kamera, gate pun terbuka. Hadirnya layanan ini membuat boarding semakin mudah dan tentunya akan membuat para penumpang tersenyum sumringah. Masak iya, di depan kamera cemberut saja.

Pak Didiek Hartantyo terus melakukan inovasi untuk kemajuan PT KAI. Sebagai Dirut PT KAI, beliau terus melakukan transformasi berkelanjutan. Hal baik yang nampak jelas adalah PT KAI bukan hanya berfokus pada bisnis saja namun juga terus memberikan layanan terbaik bagi para pengguna jasa setia, dan hal ini menjadikan PT KAI semakin dicintai masyarakat. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun