Lingkungan kerja yang nyaman dan juga dikelilingi orang-orang baik yang suportif adalah idaman bagi siapapun. Namun nyatanya tidak selalu lingkungan kerja seperti yang diidamkan, ada saja hal-hal yang menjengkelkan ditemui. Saya yakin pasti kamu pernah merasakan hal ini di tempat dimana kamu bekerja.Â
Pengennya sih kerja dengan hepi, diberikan ruang untuk melakukan pengembangan diri, jenjang karir jelas, gaji yang didapat proporsional dengan beban kerja, dan senantiasa menjunjung tinggi respect satu sama lain, tapi nyatanya bagi anak baru hal ini bak mimpi di siang bolong. Jangan teralu ngarep deh rasanya!
"Mbok yang muda-muda aja yang lebih energik!"
Kalau menilik di semua tempat kerja, tentunya setiap posisi sudah memiliki tugas pokok dan fungsinya masing-masing kan? Nah, sering kali tugas pokok dan fungsi yang sudah tertuang jelas masih saja ada tumpang tindih dalam pelaksanaannya.Â
Pembagian tugas yang proporsional tentunya menjadi salah satu faktor keberhasilan. Tapi kenyataannya, ketika mendapatkan tugas dari atasan ada saja yang sukanya saling lempar tanggung jawab, dan yang selalu jadi korban adalah pegawai yang secara usia mungkin masih dianggap muda di antara yang lainnya, apalagi anak baru, jelas jadi sasaran utama.Â
Dalihnya terwujud dalam kalimat-kalimat sok bijaksana yang dikeluarkan, "yang muda-muda saja yang energik dan punya banyak inovasi." Bagaimana, menyebalkan bukan? Padahal itu jelas-jelas bukan jobdesc-mu misalnya, kok ya dengan mudahnya keluar kalimat seperti itu.Â
Padahal kita tahu sendiri kalimat-kalimat seperti itu keluar dari rekan kerja yang lebih senior dan masih dalam usia produktif, masa pensiunnya pun juga relatif masih lama. Semakin makan hati, kan?
Sebenarnya hal ini pun tidak bisa digeneralisasikan, karena masih banyak rekan kerja senior yang memiliki dedikasi tinggi. Tapi hal menyebalkan ini pasti pernah kita temui di lingkungan kerja kita.
Tua-Muda Sama-sama Bekerja dan Berkarya
"Sudah tidak perlu ada lagi dikotomi tua muda di dalam lingkungan kerja. Semua sama, sama-sama bekerja dan berkarya. Cukup kiranya untuk saling menghormati dan menghargai."