Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Marak Joki Strava, Apalah Daya Hanya Pelari Apa Adanya

7 Agustus 2024   10:34 Diperbarui: 7 Agustus 2024   15:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katanya sih lari itu olahraga murah, tapi kini faktanya pernyataan tersebut sudah tidak relevan lagi. Lihat saja outfit lari dari ujung rambut hingga ujung kaki berapa harganya. Olahraga lari belakangan ini memiliki banyak penggemar. Coba tengok sejenak, hampir di setiap akhir pekan ada saja event lari yang diselenggarakan, mulai dari race 5k hingga full marathon. 

Saat ini olahraga lari sudah menjadi bagian dari gaya hidup bahkan menjadi media untuk personal branding, atau mungkin jadi ajang pamer pencapaian, bisa saja. Belakangan ini santer diberitakan maraknya tawaran joki strava? Joki Strava? Apa sih strava itu? Ya, strava adalah aplikasi yang dapat melacak aktivitas olahraga, menganalisis performa olahraga, dan berinteraksi dengan pengguna lainnya. 

Seringkali aplikasi ini digunakan untuk olahraga lari dan bersepeda. Lantas bagaimana sepak terjang joki strava? Jadi joki menawarkan jasa untuk mendapatkan capaian tertentu. Lalu hasilnya digunakan untuk apa? Mungkin saja untuk di-share dan mendapatkan pengakuan.  

Apalah Daya hanya Pelari Pace Keong

Bagi saya, berolahraga lari tujuan utamanya untuk meningkatkan kebugaran dan wujud nyata menysukuri nikmat sehat. Kalaupun untuk dibagikan melalui media sosial tak lain dan tak bukan bertujuan untuk berbagi energi positif saja. Wong ya saya kalau lari juga thimik-thimik alias pace keong. Berusaha untuk tidak berhenti berlari sampai dengan garis finish yang sudah ditentukan saja merupakan sebuah kebahagiaan bagi saya. Bukankah berlari selain untuk kesehatan adalah tentang bagaimana melawan diri sendiri? Pace kilat yang dihasilkan dan nampak dalam aplikasi pun sebenarnya adalah buah dari proses berlatih secara konsisten dan terprogram, bukan instan. Khalayak pun dapat menilai sebenarnya ini benar atau tidak sih, kok ga pernah latihan tapi bisa mencapai pace segitu, begitulah kiranya pertanyaan yang sering muncul jika melihat ada kejanggalan. Sebab itu, menjadi pelari apa adanya menurut saya lebih keren, karena mampu menjaga nilai-nilai sportivitas dan kejujuran yang terkandung dalam olahraga itu sendiri. Meski hanya pelari apa adanya, tetaplah bangga karena mampu mengalahkan diri sendiri, mengalahkan rasa malas, mengalahkan rasa kantuk karena harus bangun subuh untuk berlari.

Menjadi Pelari Sederhana dan Apa Adanya 

 

"Memang sih pace larinya masih pace keong, tapi lari bukanlah soal pengakuan namun tentang bagaimana melawan diri sendiri."

Memang sih harga outfit lari dari ujung rambut hingga ujung kaki saat ini benar-benar menggila, belum lagi biaya regristasi untuk suatu event makin ke sini kok makin mahal juga, sebab itu perlu rasanya untuk menyikapi dengan bijak. Godaan untuk membeli sepatu, kacamata, hingga jersey baru jelas ada. 

Namun kembali lagi melihat kemampuan, masak iya harus memaksakan diri dengan hutang koperasi hanya untuk membeli sepatu berlogo centang, strip tiga, atau bran lainnya yang mahal itu? Lalu bagaimana kebutuhan sehari-hari untuk keluarga? Setidaknya masih banyak alternatif pilihan lain. 

Tidak perlu malu jika berkumpul dengan komunitas tanpa menggunakan brand mahal dan ternama itu. Cukup memegang prinsip menjadi diri sendiri dan seapadanya akan membuat hati menjadi tenang. Brand lokal dengan harga yang cukup terjangkau pun memiliki banyan varian, yang penting nyaman dibuat lari bahagia.

Pakai joki lari hanya untuk mendapatkan pengakuan kalau larimu itu banter, rasanya nggak deh buat saya. Menggemari olahraga lari bukan hanya sekedar menjaga kebugaran dan menysukuri nikmat sehat saja, namun lebih dari itu yakni tentang bagaimana memegang prinsip sportif dan kejujuran pada diri sendiri saja. Lari dengan pace keong, bukan sebuah masalah dan bukanlah hal yang memalukan. Sebaliknya menjadi sebuah kebanggaan tentang bagaimana melawan diri sendiri secara konsisten. Jadi pelari apa adanya, enjoy aja! (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun