Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Romansa Parjo dan Poniyem

9 Juni 2024   22:04 Diperbarui: 9 Juni 2024   22:15 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata dari balik sekat, Parjo mendengar percakapan itu. "Ealah gini aja kok ngeluh, di rumah, aku tidur bersebelahan dengan sapi aja nggak masalah, dasar orang kota! Manja! Wah siap-siap ini cewek kayak gitu cuma bakal ngerepotin aja!" Rupanya Parjo merasakan energi pandangan sinis Mega kepadanya ketika diskusi di angkringan Lik Yanto lalu. Ia benar-benar kesal dan sudah tidak respek dengan Mega.

Tim KKN yang dipimpin oleh Santi saling berbagi tugas sesuai dengan latar belakang masing-masing anggota. Raihan dan Supri di bidang pertanian, Mega, Nadia, dan Santi di bidang kesehatan, sedangkan Parjo dan Poniyem di bidang pendidikan.

Raihan dan Supri yang mengambil jurusan pertanian sudah mulai bergerak bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) desa setempat. Mereka besama-sama berdiskusi dan bergerak membenahi segala permasalahan yang ada di sektor pertanian.

Mega, Nadia, dan Santi, berkolaborasi dengan petugas kesehatan, bidan, dan puskesmas. Edukasi, promosi, hingga penyuluhan kesehatan dilakukan sebagai wujud implementasi program kerja yang sudah mereka canangkan.

Kemudian, peran dari Poniyem dan Parjo berfokus di bidang pendidikan. Sesekali Poniyem juga diminta untuk mengajar mengaji di masjid selepas ashar. Parjo begitu bahagia sejak dipasangkan dengan Poniyem dalam tim kerja kali ini.

"Jo, tadi Pak Kades pesen sama aku. Besok Minggu ada acara jalan sehat dan senam bersama. Karena anggaran minim, Pak Kades minta ada mahasiswa yang jadi instruktur senamnya. Kamu akan anak olaharaga, jadi aku percaya kamu ya Jo!" Di sela-sela obrolan santai di malam hari, Santi menyampaikan pesan Pak Kades kepada Parjo.

"Aduh, gimana yaa San. Aku emang anak olahraga, tapi nilai senamku aja D. Aku ga pede San!" Kalau urusan joged dangdut di depan panggung, Parjo memang jagonya. Tapi kalau diminta jadi instruktur senam, benar-benar jadi momok buat Parjo. Hari demi hari dilalui Parjo dengan kekhawatiran. Parjo tidak percaya diri sama sekali. Parjo sadar betul bahwa koordinasi geraknya begitu buruk, ia selalu saja kesulitan menyinkronkan gerak tubuh dengan irama musik.

Parjo begitu khawatir, hari demi hari menuju pelaksanaan ia terlihat begitu gelisah. Ia khawatir hanya jadi bahan tertawaan di depan khalayak ramai.Tapi tiba-tiba saja Poniyem mengirimkan pesan kepada Parjo, "Wis Jo, percaya diri saja, yakin kamu bisa!"

Meletus balon hijau, "Doooor!" Parjo terkejut mendapat pesan yang menggugah semangat dari sosok yang tak terduga. Poniyem, gadis kalem, ramah, relijius, cerdas, dan murah senyum. Pokoknya Poniyem itu wanita paket lengkap bagi Parjo, sehingga membuat Parjo seketika menjadi lebih bersemangat. Sebagai partner yang selalu ada menemani, sikap Poniyem yang seperti ini jelas menjadi alasan utama Parjo lebih bergairah. Seyogyanya satu tim kerja, saling memberikan dukungan menjadi hal dibutuhkan ketika menghadapi segala tantangan. Parjo berkomitmen untuk berlatih mempersiapkan diri.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Lapangan desa begitu ramai. Panggung untuk instruktur senam pun sudah berdiri dengan segala piranti-piranti pendukungnya. Ada gula ada semut, seluruh warga berkumpul menjadi satu. Semakin ramai dengan kehadiran pedagang-pedagang yang menjajakan daganganya. Mulai dari pentol cilok, leker, arumanis, siomay, batagor, es teh jumbo, hingga jajanan ala-ala korea. Tepat pukul 07.30 WIB MC memasuki menaiki panggung dan memanggil nama Parjo. "Senam kali ini akan dipimpin oleh, Parjo!!!" Tepuk tangan bergemuruh. Parjo dipanggil laiknya biduan dangdut yang akan naik panggung. Seperti biasa outfit Parjo, tak pernah lepas dari sepatu futsalnya yang sesekali terlihat kaos kaki kendor ketika ia mengangkat kaki. Ia menaiki panggung dengan sedikit gugup. Namun ia mencoba tenang dan sesekali melirik wajah Poniyem di samping panggung bersama soundman untuk mempersiapkan musik senamnya. Ia melihat Poniyem tersenyum kepadanya seakan berkata, "Kamu bisa Jo!"

Senyum manis itu menjadi pemantik gairah bagi Parjo. Meski beberapa peserta senam ada yang menertawakan outfit Parjo dan gerakan yang terkadang tidak sinkron, namun Parjo tak mempedulikan itu. Senyum Poniyem adalah energy booster bagi Parjo. Lagu dangdut remix diputar, Parjo pun bergoyang! Seluruh peserta ikut bergerak dan bergembira riang! Parjo sukses!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun