Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Nostalgia Masa Kecil di Bulan Ramadhan, Mulai dari Berburu Tanda Tangan hingga Berebut Jaburan

4 April 2024   13:18 Diperbarui: 4 April 2024   13:20 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Nostalgia Masa Kecil di Bulan Ramadhan - Sumber : kompas.com

Menyambut ramadhan tentunya dengan penuh suka cita bagi yang meyakini keberkahan yang ada di dalamnya. Bagi umat Islam, Ramadhan merupakan bulan suci yang begitu dinantikan kedatangannya. Bagaimana tidak ditunggu-tunggu? Pengampunan dosa begitu nyata ketika mampu menjalankan segala ibadah yang ada dengan baik. Berpuasa sebulan penuh sedari pagi hingga bedug magrib berbunyi bukalah hal yang mudah untuk dilalui. Iklan sirup di televisi yang berwarna-warni dan menyegarkan tepat pada momen yang tepat, di siang hari bolong saat sedang haus-hausnya, godaan itu begitu nyata bukan? Artinya, ketika mampu melaluinya ada ganjaran besar yang dijanjikan.

Selain berpuasa, ibadah khas di Bulan Ramadhan yang dijalankan adalah sholat tarawih. Terdapat beberapa pilihan raka'at dalam menjalankan ibadah yang satu ini, ada yang sebelas raka'at ada pula yang dua puluh tiga, sehingga butuh waktu yang relatif cukup lama dalam menjalankan ibadah ini. Jumlah raka'at bukanlah persoalan penting, sebab disitulah menjadi media berlatih untuk meningkatkan toleransi atas segala perbedaan yang ada. Bicara soal ramadhan tidak hanya terkait dengan nilai-nilai religius saja, ada sebuah kisah lucu masa kecil yang mengiringi. Contoh soal saja, sembari bernostalgia, ternyata diduga dan ditengarai ada banyak motif dibalik niat dan semangat melangkahkan kaki ke masjid untuk bertarawih.

BERBURU TANDA TANGAN 

Guru Agama Islam di sekolah tentunya tidak akan membiarkan saja murid-muridnya melewati ramadhan dengan hampa dan sia-sia. Harapan menemukan makna di bulan suci ini begitu nyata sebab itulah murid-muridnya diberikan amanah, yakni sebuah buku kecil, tidak tebal dan juga tidak terlalu tipis yang di dalamnya terdapat sebuah ruang untuk menuliskan rangkuman isi khotbah. Selepas imam sholat selesai membacakan doa, terlihat sekerumun anak-anak yang bersiap untuk berlari dan berebut tanda-tangan imam sekaligus khotib yang menyampaikan khotbah. Vibes berburu tanda tangan itu begitu khas.

 

BEREBUT JABURAN

"Kecepatan berlari, kelincahan, serta timing yang tepat menentukan keberhasilan mendapatkan jaburan!"

Ibu-ibu selalu menyiapkan jajanan yang nantinya akan dibagikan selepas sholat tarawih usai. Jajanan yang dibagikan ini disebut juga dengan jaburan. Jenis jaburan yang dibagikan cukup beragam, di setiap harinya selalu berbeda. Mulai dari arem-arem, gorengan, lemper, dan berbagai jenis jajan pasar lainnya. Perlu ketrampilan khusus untuk mendapatkan jaburan, kecepatan berlari dan kelincahan berperan penting di sini. Timing yang tepat dan kemampuan meraih dengan cepat akan menentukan dapat tidaknya jaburan yang sudah terbayang dan mengganggu kekhusyu'an sholat tarawih. Memang sih, jenis makanan yang disajikan sangat sering ditemui dan mudah didapatkan, namun pada momen ini ada sebuah challenge yang menantang. Ketika mampu mendapatkan jaburan ada sebuah kebanggan tersendiri yang bisa disombongkan di antara teman-teman pada masa kecil silam.

 

MAINAN SARUNG

Keseruan masa kecil selalu terekam jelas dalam ingatan. Momen ramadhan begitu berkesan. Berangkat ke masjid bersama teman-teman dengan outfit bersarung terbaik, tapi jelas tidak bertahan lama. Kalau sudah ketemu dengan teman-teman bawaanya ingin bermain terus, salah satunya dengan sarung ini. Mulai dari main ninja-ninjaan sampai slepet sarung sungguh mengasyikkan.

Setiap ramadhan tiba, masjid menjadi begitu ramai tak seperti biasanya. Semarak bulan suci nan penuh ampunan sangatlah kentara. Kenangan masa kecil kala itu begitu terekam jelas dan menjadi memori yang selalu saja terkenang dan berkesan sampai kapanpun. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun