Mereka berempat, menikmati sore menanti adzan magrib dengan berbincang hangat bersama dan sesekali dihiasi tawa dan canda. Mereka saling bercerita kisah nostalgia masa kecil yang begitu berkesan dan lekat dalam ingatan. Mengulang-ulang kenangan! Di tepi sawah menjadi tempat favorit mereka untuk ngabuburit.
Tak terasa waktu cepat berlalu, suara bedug terdengar jelas disusul kumandang adzan. Merekapun menyegerakan untuk membatalkan puasanya. "Alhamdulillah. Allahumma Lakasumtu Wabika Aamantu Wa'alaa Rizqika Afthartu Birahmatika Yaa Arhamarraahimiin. Begitu bermakan menunggu berbuka puasa dengan bersilaturahim. Bersua dan bercengkrama dengan sahabat lama begitu berkesan di hati yang telah lama merindukannya. Ramadhan bukan hanya soal puasa, namun lebih dari itu ada ibadah yang tak kalah penting yakni menjaga silaturahim. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H