"Parjo mungkin sudah jadi anak skena, yang hobinya bersua dan bercengkrama atau kadangkala berkelana."
Parjo memiliki pit kebo atau juga dikenal dengan sepeda onthel kesayangan yang selalu setia menemaninya kemanapun ia pergi. Ia begitu sayang sekali dengan pit kebonya. Saking sayangnya seringkali ia mengajak bicara pit kebo itu, cerita soal hidup, soal cinta, dan apapun yang ingin Parjo ceritakan. Sembari mengonthel pit kebonya, ia bercerita dan berbagi rasa dengan pit kebo kesayangannya itu, sampai ia benar-benar merasa lega.Â
Sebuah kebiasaan baru Parjo lakukan saat ini, memasuki Bulan Ramadhan ia memiliki agenda bersama pit kebonya untuk berkelana keliling kampung. Tujuannya adalah ia ingin menjalin silaturahim dengan banyak orang, menambah saudara, dan mempererat persahabatan. Bersua bercengkrama sembari menunggu waktu berbuka puasa.
Di Tepi Sawah Menikmati Senja
Di kampung Parjo, terdapat banyak sekali lahan persawahan, jalan setapak, dan juga jalur rel kereta yang hanya beroprasi saat akhir pekan. Dikelilingi pegunungan nan indah dan terdapat pula sebuah danau di mana para nelayan mencari ikan untuk menafkahi keluarga. Gunung, sawah, dan danau yang indah selalu berhasil mencipta kesan bagi mata yang memandangnya tanpa jemu.
"Wah, ngabuburit di tepi sawah dekat rel itu sepertinya asyik sekali nih!" Ujar Parjo dalam hati sembari mengonthel pit kebo kesayangannya.
Parjo menyandarkan pit kebonya di bawah pohon, lali pria bersarung dan berbaju koko putih itu duduk di bantalan rel sembari menghadap ke hamparan sawah yang telah menguning. "Duh, kampungku indah banget yaaa!" Ujar Parjo kagum.
Parjo duduk-duduk, sesekali terdengar suara anak-anak kecil berlarian bermain layang-layang. Tak lama berselang, datanglah tiga pemuda kawan kecil Parjo. Paidi, Paimin, dan Paijo menghampiri Parjo yang sedang duduk-duduk.
"Jo, ini ada lunpia, es dawet, sama nasi bungkus buat nanti buka puasa. Jangan kamu sikat sekarang lho Jo!" Ujar Paimin sambil tertawa terbahak-bahak.
"Iya-iya, aku kan juga lagi puasa, udah ga kayak dulu lagi!" Jawab Parjo ketus.