Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bukber dengan Teman Lama? Semoga Dia Tidak Berubah

14 Maret 2024   09:06 Diperbarui: 14 Maret 2024   09:09 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Parjo selalu minder jika harus berjumpa dengan kawan-kawan lamanya, apalagi di setiap momen bukber."

Parjo menyesali masa lalunya yang begitu kelam. Ia sadar betul kegagalan yang ia rasakan saat ini akibat ia terlena pada masa mudanya dulu. Berfoya-foya, menghabiskan uang dari orang tuanya hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Waktu itu ia gemar sekali menggunakan uang sekolanya hanya untuk bermain judi online. Studinya berantakan dan kini ia meratapi nasibnya dan harus gigit jari. Ketika ada ajakan berkumpul bersama untuk bukber di setiap ramadhan ia selalu merasa minder ketika harus berjumpa dengan kawan-kawannya yang telah sukses.

Tetiba saja grup whatsapp Parjo ramai ajakan bukber

"Yuk, besok H-3 kita bukber!" Pesan dari Reinal yang saat ini menjadi dokter sukses di kota.

"Gaskan!" Tanggapan Rendy, teman Parjo yang kini menjadi lawyer

"Insha Allah siap meramaikan!" Gus Syarief, sahabat Parjo yang menjadi sosok terpandang di kampung

"Duh besok gimana ya, ketemu temen-temen yang sudah sukses, ikut nggak ya? Mereka masih seperti dulu nggak ya? Atau sekarang sudah berubah dan cuma ingin pamer kesuksesan aja!" Parjo merasa minder melihat teman-temannya yang sudah sukses dengan profesinya kini. Hal ini membuatnya maju mundur untuk ikut bukber. Namun tiba-tiba Parjo mendapat pesan whatsapp dari Rendy. "Jo, besok kamu ikut ya, kamu ngga perlu khawatir. Pokoknya besok kita hepi-hepi bareng dan kita nostalgia masa kecil aja sambil buka bersama. Ikut ya Jo! Aku yang bayar!"

Rendy memang sahabat sejati yang selalu hadir di kala Parjo sedang susah. Sedari dulu Parjo selalu dibantu oleh Rendy bahkan hingga saat ini. Rendy mengerti betul bagaimana kondisi Parjo. Sebab itulah ia berempati dan mendekati Parjo untuk kembali bergabung dengan kawan-kawannya pada bukber nanti. Bukber bagi mereka bukan ajang pamer namun sebagai ajang silaturahim dan bernostalgia kisah-kisah lucu masa kecil. Isinya ya, tertawa, bahagia, riang gembira. 

Bukber sebagai Momen Silaturahmi, Bukan sebagai Ajang Unjuk Gigi

Kisah Parjo kali ini benar-benar menggambarkan bagaimana realita yang seringkali ditemui. Ramadhan adalah bulan penuh kemuliaan dan keberkaha. Segala hal baik yang dilakukan bernilai ibadah yang dilipatgandakan. Tentang silaturahmi yang dilakukan tentunya juga demikian. Momen bukber seyogyanya menjadi media untuk merekatkan tali silaturahmi di antara kita, bukan sebaliknya hanya mendatangkan mudharat hanya karena menjadi ajang unjuk gigi, pamer kesuksesan, dan kehidupan pribadi yang bergelimang kemewahan. 

Saling berempati perlu dikedepankan dalam menjalin tari silaturahmi. Ramadhan merupakan bulan penuh keberkahan jangan sampai ternoda akibat muncul kesombongan di dalam hati. Momen bukber bersama kawan-kawan bukan ajang unjuk gigi namn sebagai media mempererat tali silaturahmi. Semoga bermanfaat! (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun