"Berfokus pada kekuatan yang dimiliki sekolah menjadi pilar penting kemajuan sekolah"
Mengeluh terus-menerus dengan keadaan rasanya akan semakin menjebak pada keputusasaan. Lalu, bagaimana bisa maju jika hal demikian terus membelenggu? Sebuah pertanyaan yang mampu memantik untuk memecahkan permasalahan yang ada di sekolah terkait dengan kemajuan sekolah tersebut. Jika hanya terus berfokus pada kelemahan lalu bagaimana menemukan potensi yang belum tergali.Â
Pada Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP), seorang Calon Guru Penggerak (CGP) mendapatkan materi yang sangat bermanfaat, salah satunya adalah materi tentang bagaimana mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sekolah yang berpotensi meningkatkan kualitas sekolah itu sendiri dalam segala aspek.Â
Artinya, dalam PPGP, CGP digembleng sedemikian rupa untuk peningkatan kompetensinya yang tidak hanya kompetensi dalam mengajar saja namun juga tentang manajerial di sekolah. Berfokus pada sumber daya/aset yang dimiliki sekolah rasanya menjadi materi yang tepat untuk diterapkan di sekolah demi kemajuan sekolah tersebut dalam menghadapi dinamika yang ada.
Right Man in the Right Place
"Seseorang yang tepat untuk tempat/posisi yang tepat pula."
Analisis yang jitu dalam menggali potensi berbasis tujuh aset sumber daya sekolah begitu penting. Beberapa aspek yang harus diperhatikan adalah terkait dengan 1) modal manusia, 2) modal sosial, 3) modal fisik, 4) modal lingkungan, 5) modal finansial, 6) modal politik, 7) modal agama dan budaya.
Segala unsur yang ada di sekolah perlu dioptimalkan. Kesesuaian antara kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang dimiliki dengan posisi atau jabatan tertentu mutlak diterapkan. Mengapa? Seseorang akan dapat bekerja dengan optimal, penuh tanggung jawab, dan nyaman jika berada pada posisi yang tepat sesuai kualifikasi, kompetensi, dan tugas pokok dan fungsinya. Lalu bagaimana membangun sebuah relasi yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan untuk kemajuan sekolah dirasa begitu penting pula, karena kebijakan apapun akan berdampak pada sekolah itu sendiri.
Sebab itulah perlu untuk menyeleraskan segala aspek terkait. Daya kreativitas dalam melihat dari berbagai macam sudut pandang akan sangat membantu menggiri pemikiran agar lebih berfokus pada kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh sekolah ketimbang terbelenggu dalam rasa putus asa karena keadaan. Keterbatasan finansial, sarana, dan prasarana dapat disiasati dengan membangun relasi yang baik dengan pihak-pihak yang dirasa dapat diajak untuk berkolaborasi, hal demikianlah akan menjadi kekuatan dan jalan keluar yang nyata dari belenggu keputusasaan.
Terjebak dalam keluh kesah berkepanjangan akibat hanya berfokus pada kekurangan jelas berdampak buruk bagi kemajuan sekolah itu sendiri. Pertanyaan pemantik tentang mau dibawa kemana sekolah ke depannya memiliki daya dobrak luar biasa. Menggiring perspektif dari yang berfokus pada kelemahan bergeser untuk berfokus pada kekuatan yang dimiliki sekolah. Inilah solusi, inilah langkah yang tepat. Berbekal optimalisasi berdasar tujuh sumber daya aset sekolah akan membantu menemukan solusi untuk bergerak maju dalam peningkatan kualitas sekolah itu sendiri. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H