Pembelajaran berdiferensiasi ini mampu melihat murid dengan segala potensinya, meski beragam tetap akan dapat terakomodir dengan baik kebutuhan belajarnya.Â
Pada momen pembelajaran ini, saya menemukan hal penting yang dapat mengoptimalkan penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini. Ada tiga hal, yakni diferensiasi konten, diferensiasi produk, dan diferensiasi proses. Bagaimana penjelasannya? Pertama terkait dengan diferensiasi konten, yakni terkait dengan isi materi dalam pembelajaran diharapkan mampu mengakomodir murid yang beragam, akan selalu ditemukan tentang bagaimana penguasaan materi dari murid itu sendiri.Â
Ada yang mampu menguasai dengan baik, sebagian, atau bahkan mungkin angka keterserapan materinya sangat rendah. Hal demikian perlu metode khusus pula dalam mengoptimalkan gaya belajar murid yang berbeda-beda dalam penyampaian materinya. Selanjutnya adalah diferensiasi proses, dalam sebuah proses pembelajaran tiap-tiap murid memiliki gaya belajar yang berbeda, desain bagaimana menyampaikan materi dalam sebuah proses pembelajaran ini begitu berperan penting. Keterserapan materi bergantung pula pada bagaimana seorang guru menyampaikan dan atau menginstruksikan murid dalam sebuah proses pembelejaran dengan mempertimbangkan gaya belajar murid yang tepat. Terakhir adalah diferensiasi produk, secara sederhana penilaian hasil belajar pun juga disesuaikan dengan gaya belajar murid itu juga. Bisa saja pada satu materi yang sama, produk hasil belajar tiap murid berbeda-beda.
Sebuah penceraham untuk sebuah transformasi pendidikan yang lebih baik, kembali mengingat ajaran Ki Hadjar Dewantara tentang keragaman murid dengan segala keunikan dan kekhasanya yang dimilikinya harus terakomodir dengan baik adalah hal yang tepat, bagai oase di padang gurun. Hal demikian demi memfasilitasi murid secara optimal dalam menemukan potensi dirinya. Kesalahan masa lampau pantang rasanya terulang kembali untuk pendiikan yang lebih maju. Pendidikan harus mampu memanusiakan manusia dan tentunya harus mampu pula memfasilitasi keragaman yang ada. Tak perlu takut untuk menjadi beda! (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H