"Bagaimana peran pemimpin pembelajan dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk kemajuan yang nyata?"
Maju tidaknya suatu sekolah bergantung pada bagaimana pihak-pihak yang ada di dalamnya berperan optimal. Right man in the right place , rasanya kalimat ini perlu benar-benar menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian.Â
Seseorang dengan kualifikasi dan kompetensi yang tepat harus berada di posisi yang tepat pula dengan begitu apa yang menjadi potensi yang dimiliki dapat bekerja secara optimal dalam kontribusinya pada sebuah komunitas atau tim dimana seseorang tersebut berada. Sebab itulah, seorang pemimpin perlu memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi potensi yang dimiliki komunitas atau timnya secara optimal.Â
Bicara soal pemimpin pembelajaran, artinya bicara soal sekolah dengan segala pilar pendukung yang ada di dalamnya dengan tujuan tentunya untuk kemajuan sekolah itu sendiri.Â
Pemimin pembelajaran harus mampu mengidentifikasi potensi, mengomptimalkan potensi, melakuakan perencanaan hingga evaluasi, dan secara optimal memfasilitasi untuk pengembangan sekolahnya, mulai dari murid, kelas, dan sekolah secara menyeluruh.Â
Pendekatan dengan mengoptimalkan tujuh sumber daya sekolah menjadi salah satu pendekatan yang efektif dilakukan untuk kemajuan sekolah, untuk merealisasikan visi sekolah yang telah dicanangkan.
Pengelolaan Sumber Daya yang Tepat, Kesuksesan Pun Didapat
Perlu memamahai tujuah modal sumber daya sekolah terlebih dahulu sebelum melangkah dan menerapkan pendekatan ini untuk sebuah rencana besar kemajuan suatu sekolah. Ada tujuh modal yang perlu diperhatikan, mulai dari modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal finansial, modal politik, dan modal agama dan budaya.
Setiap sekolah jelas memiliki kekurangan atau kelemahan dalam upaya menuju sebuah kemajuan. Sebab itulah pemimpin pembelajaran perlu untuk dapat mampu mengidentifikasi potensi yang ada ketimbang harus melulu berfokus pada kelemahan atau kekurangan.Â
Melihat potensi dari modal manusia yang dimiliki, membangun hubungan sosial yang baik sebagai kekuatan, mengoptimalkan modal fisik yang tersedia, bagaimana menerapkan kekhasan lingkungan yang memberikan pengaruh sebagai kekuatan, pengelolaan secara efektif dan efisien terkait finansial, membangun relasi politik terkait kebijakan yang mendukung program sekolah, hingga melihat keragaman agama dan budaya sebagai kekayaan nyata. Langkah-langkah tersebut menjadi salah satu peran penting pemimpin pembelajaran yang berfokus pada kekuatan untuk kemajuan.