"Siswa memiliki keragaman dan keunikannya sendiri-sendiri, oleh sebab itu perlu rasanya pendekatan khusus dalam upaya optimalisasi proses pembelajarannya."
Teringat falsafah Ki Hadjar Dewantara yang mana pendidikan harus memperhatikan pula bagaimana kodrat alam dan kodrat zaman. Seorang anak terlahir dengan beragam pengaruh yang tentunya berdampak pada karakteristik siswa itu sendiri. Hal tersebut merupakan sebuah keunikan, tiap anak atau siswa memiliki kekhasan minat dan bakat yang beragam. Kemudian dengan melihat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, hal ini juga berdampak pula pada berbagai macam faktor yang mempengaruhi kebutuhan belajar siswa. Lalu bagaimana dalam proses pembelajarannya agar dapat berjalan dengan optimal?Â
Melihat Siswa dengan Kebutuhan Belajarnya
Pemetaan awal menjadi salah satu kunci sukses dalam mengakomodir kebutuhan belajar siswa. Guru berperan penting dalam upaya bagaimana mengetahui minat, kesiapan, serta profil siswa itu sendiri yang nantinya akan berdampak pada strategi pembelajaran yang akan diterapkan. Sukses tidaknya suatu proses pembelajaran yang mampu mengakomodir kebutuhan siswa bermula dari bagaimana tes awal sebagai bentuk pemetaan itu berjalan. Setiap anak dengan keunikannya tentu memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda pula.
Pembelajaran Berdiferensiasi
Muncul pertanyaan tentang bagaimana mengakomodir kebutuhan belajar siswa yang beragam dan bagaimana pula strategi yang tepat untuk diterapkan. Apakah dengan menghadapi tiap siswa yang berbeda, maka strategi pembelajaran yang diterapkan pada tiap-tiap siswa itu juga berbeda? Hal ini merupakan miskonsepsi terkait dengan makna dari pembelajaran berdiferensiasi itu sendiri. Jadi, pembelajaran berdiferensiasi itu sendiri memiliki makna sebuah proses pembelajaran yang mampu mengakomodir kebutuhan belajar siswa yang beragam dengan tiga strategi diferensiasi, yakni :
1. Diferensiasi Konten
Konten yang dimaksud di sini adalah tentang apa yang guru ajarkan kepada siswanya. Hal ini mengacu pada minat, kesiapan, dan profil siswa sebagai landasan penyediaan materi ajar. Guru memberikan ragam materi atau sumber belajar kepada siswa sesuai kebutuhan siswa dengan keragamannya.
2. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses adalah sebuah strategi pembelajaran yang mengakomodir tentang bagaimana siswa berproses dalam memahamai materi atau informasi. Diperlukan semacam kegiatan berjenjang, variasi kelompok atau individu, waktu yang fleksibel, hingga memberikan pertanyaan pemandu.
3. Diferensiasi Porduk
Dalam sebuah proses pembelajaran guru memfasilitasi siswa dalam hal variasi produk hasil belajar sesuai dengan minat siswa itu sendiri.
Siswa dengan keunikan dan keragamannya tentunya memiliki minat, kesiapan, serta profil yang berbeda-beda pula. Hal ini berdampak pada kebutuhan belajarnya. Oleh sebab itu strategi pembelajaran berdiferensiasi dirasa tepat dalam mengakomodir kebutuhan belajar siswa yang beragam tersebut. Penerapan strategi ini akan mampu memanusiakan manusia, menghargai keragaman, dan tentunya akan mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna dan bahagia. (prp)
Prama Ramadani Putranto
SMA Negeri 1 Ungaran
PGPP Angkatan 7
Kabupaten Semarang - Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H