Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ketika Gairah Kerja Menurun, Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

10 Oktober 2022   18:41 Diperbarui: 10 Oktober 2022   18:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Duh, kok jenuh banget ya! Tiap hari rutinitas begini melulu."

Menjalani rutinitas kerja di setiap harinya selalu saja dihantui oleh rasa jenuh. Hasrat menjalani rutinitas kerja seakan sirna ketika rasa bosan rasa jenuh itu hadir membelenggu. Jeratnya begitu kuat, hingga rasanya sulit sekali untuk melepaskan diri. Mencoba memotivasi diri, namun nyatanya tetap gagal. Setiap orang tentunya akan menghadapi fase-fase seperti ini, gairah kerja menurun dan hilang motivasi.

Lalu, pertanyaannya adalah bagaimana dapat mengembalikan gairah kerja itu seperti sediakala dan bagaimana memantik semangat untuk bekerja dengan penuh kegembiraan? Bagaimanapun akan selalu ada hal-hal yang mampu membuat kembali sadar akan niatan yang pernah dibangun dan juga memantik motivasi untuk bergairah kembali dalam bekerja. Setidaknya berikut kiat-kiat yang dapat dilakukan untuk mengembalikan gairah kerja dan melepaskan diri dari kuatnya jerat rasa bosan yang hadir dalam diri.

Coba Rapikan Kembali Meja Kerja

"Meja kerja yang berantakan, kertas-kertas yang berserakan di atasnya sungguh mampu membuat pening kepala. Rasa jenuh dan juga stres berkolaborasi menjadi satu, menjadi sebuah alasan untuk enggan bergerak bekerja penuh semangat kembali."

Ketika dihadapkan dengan sebuah rutinitas yang menjebak diri dalam rasa bosan berkepanjangan dan tak berkesudahan, kemudian ditambah lagi mendapati meja kerja yang berantakan di kala stres melanda, hal ini jelas menjadi alasan pikiran semakin sumpek, mood terganggu, dan tentunya menghancurkan gairah kerja yang ada. 

Perlu rasanya hening sejenak dan mencoba menguraikan kembali alasan-alasan apa saja yang membelenggu dan menjebak diri dari sebuah rutinitas yang membosankan. Setidaknya satu per satu hal-hal yang membuat pening kepala dan pikiran sumpek perlahan dibereskan. Mencoba kembali membereskan meja kerja, merapikan, dan membersihkannya menjadi upaya solutif di kala stres dan jenuh berkolaborasi menghancurkan suasana hati dan menurukan gairah kerja.

Ingat Kembali Senyum Orang-orang Tercinta

"Tekanan pekerjaan yang begitu tinggi membuat kepala serasa ingin pecah. Target yang tak kesampaian menjadi mematahkan semangat. Begitu seterusnya hingga rutinitas membosankan berjalan. Alhasil bekerja pun seadanya saja sekenanya saja."

Merenungkan kembali sebuah tujuan yang pernah dibangun dan diniatkan ketika awal memutuskan menekuni sebuah pekerjaan rasanya menjadi salah satu jalan keluar di tengah kejenuhan yang melanda. Mungkin saja untuk menafkahi keluarga menjadi alasan kuat. 

Mencoba membayangkan kembali senyum anak, istri, atau mungkin orang tua di rumah yang senantiasa memberikan semangat dan do'a ketika kita melangkahkan kaki menuju tempat kerja di setiap pagi. Mencoba membayangkan pula hangat senyuman orang-orang tersayang menyambut kita sepulang kerja. Rasanya hal-hal itu akan menjadi suntikan energi untuk kembali bergairah dalam menjalani rutinitas kerja sehari-hari. Tentunya dengan begitu, bekerja tidak hanya sekedarnya, yakinlah akan lebih termotivasi untuk membuat semuanya menjadi lebih bermakna.

Pekerjaanmu Diidam-idamkan

"Mengingat kembali perjuangan bagaimana mendapatkan sebuah pekerjaan dan mencoba melihat di sekeliling tentang masih banyaknya saudara-saudara kita yang masih berjuang mendapatkan pekerjaan. Hal ini adalah tentang bagaimana bersyukur. Lebih baik capek kerja ketimbang capek cari kerja." 

Mencoba kembali merasakan sebuah perjuangan saat menjadi job seeker, habis ongkos ke sana kemari dan ditolak berulang kali tentunya membuat hati teriris. Lalu ketika dinyatakan diterima pada suatu instansi atau perusahaan sungguh girang luar biasa. 

Menggunakan hati melihat sekeliling, dimana mencoba menempatkan diri dengan perspektif yang berbeda. Pekerjaan yang kita miliki jelas diidam-idamkan bagi para job seeker yang hampir putus asa, oleh karenanya soal ini adalah tentang bagaimana bersyukur. Bersyukur dan mencoba melihat dari berbagai macam perspektif akan membuat hati menjadi tenang dan pikiran menjadi jernih sehingga mampu menemukan jalan keluar di tengah kebuntuan menurunnya gairah kerja.

Menjalani rutinitas pekerjaan di setiap harinya akan selalu dihadapkan dengan berbagai macam dinamika yang harus dilalui dengan baik. Rasa bosan menjadi ancaman nyata mematahkan gairah kerja yang telah dibangun sedemikian rupa. Namun yakinlah akan selalu ada jalan keluar, akan ada cara untuk lepas dari jerat kejenuhan yang mematahkan gairah kerja. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun