"Ketika tanggal tua, mieinstan menjadi teman ketika sarapan atau bahkan hingga makan malam."
Biasanya harga mi instan berkisar Rp 2.500,- hingga Rp 3.000,-. Namun kalau benar harganya naik, sungguh wow sekali rasanya. Mi instan benar-benar hadir sebagai solusi dalam peliknya permasalah ekonomi di setiap bulan yang dilalui.Â
Ketika tanggal tua, mi instan biasanya selalu menemani hari-hari anak kos, ketika isi dompet mulai menipis njajan mie instan di Warmindo rasanya sungguh nikmat sekali, atau mungkin ketika uang bulanan mulai menipis, ibu-ibu dengan daya kreativitasnya akan menggunakan me instan sebagai bahan dasar sajian di meja makan untuk keluarga tercinta.Â
Namun pertanyaannya, jika memang benar harga mi instan mengalamai kenaikan, masihkan ia berperan sebagai solusi dan menjadi teman setia ketika dalam kondisi sulit? Rasa-rasanya mi instan akan menjadi makanan mewah.Â
"Tak akan ada lagi Guyonan jadwal menu sahur dan berbuka puasa dengan menu mi instan berbagai rasa ketika Bulan Ramadhan tiba. Sudah tidak relevan lagi rasanya."
Lalu, tetiba saja teringat ketika Bulan Ramadhan tiba. Biasanya ketika Bulan Ramadhan tiba, muncul jadwal sahur atau berbuka puasa yang tersebar melalui pesan Whatsapp.Â
Mulai dari rendang, soto, hingga iga penyet semua tersedia, namun dalam wujud mi instan dengan berbagai rasa. Jadwal menu itu muncul sebagai guyonan ketika selama Bulan Ramadhan ternyata isi dompet tidak bersahabat atau sebagai upaya program hemat ketika Bulan Ramadhan. Tapi, rasa-rasanya jikalau harga mi instan naik, guyonan itu sudah tidak relevan dan akan menjadi sebuah kenangan.
Segala kemungkinan dapat saja terjadi, terlebih terkait dengan peran mi instan di tengah-tengah kita. Harga yang akan naik hingga tiga kali lipat sepertinya membuat makanan favorit yang satu ini menjadi makanan mewah. Dulunya mi instan menjadi teman di segala suasana dan segala kondisi, sepertinya perlahan akan mulai menjauh. Mi instan naik kelas, mi instan menjadi makanan mewah. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H