Setibanya di Solo, saya langsung menuju lokasi. Patokannya adalah Masjid Sholihin yang terletak di Jalan Gajahmada nomor 97, Punggawan, Banjarsari, Kota Solo. Benar saja tepat di sebelah masjid tersebut ada sebuah tempat makan yang bernama "Sido Mampir" yang sudah dipenuhi pengunjung. Setelah memarkir skutermatik, saya langsung memesan seporsi tahu kupat plus telur dan segelas teh hangat. Tak lama berselang, seporsi tahu kupat sudah ada di depan mata menggoda selera.
Tahu kupat khas Solo sungguh berbeda dengan tahu kupat lainnya. Biasanya tahu kupat seperti tahu kupat khas Magelang atau Ungaran disajikan dengan siraman sambal kacang. Tahu kupat khas solo tidak menggunakan sambal kacang namun hanya dengan kecap. Lalu ada sedikit mie sebagai topping dan kacang tanah goreng. Perbedaan ini menjadikan tahu kupat solo memiliki kekhasan cita rasa tersendiri. Kelezatannya sungguh mampu memanjakan lidah. Benar sekali apa yang direkomendasikan oleh teman saya, tahu kupat Solo benar-benar enak dan mampu menjadi penawar rasa bosan di waktu lebaran. Harganya pun cukup terjangkau. Seporsi tahu kupat dengan teh hangat harganya hanya Rp 17.000,-.
Meski berjumpa dengan ketupat lagi, namun sajian yang berbeda dan dengan cita rasa yang berbeda pula membuat tahu kupat menjadi penawar bosan yang mujarab di waktu lebaran. Sungguh berterimakasih kepada teman saya yang telah merekomendasikan tempat yang tepat untuk menyantap lezatnya tahu kupat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H