Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hujan Sudah Reda, Mengapa Enggan Melepas Jas Hujan?

15 Maret 2022   11:58 Diperbarui: 15 Maret 2022   12:03 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diguyur Hujan Ketika Mengendarai Sepeda Motor - Sumber : otomotif.kompas.com

"Perlengkapan berkendara seperti jas hujan, perlu rasanya untuk selalu ada menemani di setiap perjalanan mengendarai sepeda motor, terlebih seperti saat ini dimana cuaca tak menentu."

Melakukan perjalanan dengan motor kesayangan sangat mengasyikkan. Setiap hari selalu ditemani motor kesayangan entah ke sekolah, tempat kerja, atau mungkin pasar. Sesekali perjalanan jauh ke tempat-tempat tersembunyi yang menawarkan keindahan alam menjadi kebahagiaan tersendiri. Leluasa melihat lanskap yang indah dan leluasa pula menghirup udara segar. 

Begitulah kiranya momen-momen berkesan melakukan perjalanan dengan sepeda motor. Ragam kisah hadir di setiap perjalanan yang dilalui. Menciptakan sebuah cerita yang siap disajikan kepada teman-teman dalam sebuah obrolan hangat. Salah satunya adalah soal jas hujan. Ya! Jas hujan, salah satu piranti wajib yang harus dibawa kemanapun pergi menggunakan sepeda motor. 

Cuaca yang tak menentu seperti saat ini mengharuskan kita untuk berjaga-jaga apabila ketika dalam perjalanan turun hujan. Agar tubuh tetap aman ketika diguyur hujan, agar tidak kedinginan, dan kebasahan jas hujan wajib ada di dalam bagasi motor. Saat ini, ketika mendapati cuaca cerah bukanlah jaminan tidak akan turun hujan. Kadang kehadiran rintik hujan ketika cuaca cerah mengharuskan menepi sejenak untuk mengenakan jas hujan yang sudah disiapkan. Jika hujan tidak terlalu lebat dan jarak pandang berkendara masih aman maka perjalanan rasanya harus terus dilanjutkan agar tepat waktu sampai tujuan. Namun jika hujan lebat dan jarak pandang terbatas, alangkah baiknya menunggu reda terlebih dahulu demi keselamatan. 

Hujan Sudah Reda, Namun Mengapa Enggan Melepas Jas Hujan?

Muncul sebuah cerita ketika mengendarai sepeda motor di kala hujan. Dingin, sudah pasti. Jarak pandang mulai terbatas membuat diri harus lebih berhati-hati. Jalan yang licin mengharuskan untuk mengurangi kecepatan. Kisah lucu, ketika hujan reda kadang kita enggan untuk menepi sejenak kembali untuk melepas jas hujan sebelum melanjutkan perjalanan. Menjadi pusat perhatian sudahlah pasti ketika tiba di sebuah wilayah yang ternyat tidak diguyur hujan. Apalagi saat berhenti di traffic light, seketika menjadi magnet yang menari tatapan beberapa pasang mata di sekitar. Sebenarnya keengganan ini terjadi karena beberapa alasan, sebuah momen terciptanya cerita untuk teman-teman nantinya.

Sudah Terlanjur Tancap Gas

Sudah terlanjur tancap gas mengejar waktu untuk sesegera mungkin tiba di tempat tujuan. Waktu yang mepet membuat enggan berhenti sejenak untuk melepas jas hujan, menatanya, dan kembali menyimpannya di jok bagasi. Cuek menjadi kunci ketika seketika menjadi pusat perhatian orang-orang sekitar di sebuah wilayah yang tidak diguyur hujan.

Sudah Terlanjur Nyaman

Mengenakan jas hujan ketika hujan mengguyur merupakan sebuah kenyamana tersendiri. Bagaimana tidak, air hujan yang membasahi tubuh jelas membuat tubuh kedinginan. Mengenakan jas hujan, memberi kenyamanan karena kehangatannya.

Antisipasi Jika Hujan Kembali

Saat ini, cuaca cerah bukanlah jaminan tidak akan diguyur hujan. Lalu jarak suatu wilayah yang relatif berdekatan pun kadang berbeda, yang satu diguyur hujan, yang lainnya terang benderang. Hal ini menjadi salah satu alasan untuk tidak melepas jas hujan.

Berkendara sepeda motor memang mengasyikkan. Di tengah cuaca yang tidak menentu seperti saat ini selalu berhasil menciptkana cerita soal jas hujan yang menarik untuk disajikan kala berkumpul dengan teman-teman tercinta, sekedar untuk mencairkan suasana. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun