Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjadi Ketua RT, Jiwa Kepemimpinan Benar-benar Teruji

19 Oktober 2021   14:21 Diperbarui: 19 Oktober 2021   20:17 4125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kegiatan Kemasyarakatan di Lingkup RT - Sumber: travel.kompas.com/Idon Tanjung

"Bukan perkara mudah rasanya tatkala mengemban jabatan sebagai ketua Rukun Tetangga (RT) di lingkungan masyarakat. Ragam teori kepemimpinan benar-benar teruji di sini."

"Repot" sebuah kata yang dapat menggambarkan bagaimana padatnya kegiatan di masyarakat. 

Selain repot, sudah pasti kinerja sebagai pemimpin di lingkup RT selalu menjadi sorotan. Sedikit kesalahan yang dibuat sangat berpotensi menjadi bahan omongan yang mungkin saja mampu menyakiti hati. 

Namun jika mampu menorehkan prestasi dengan gebrakan-gebrakan baru inovatif dan kreatif, rasanya hanya segelintir orang yang mengapresiasi. 

Perspektif ini sangat subjektif, namun setidaknya melalui forum ini menjadi wadah untuk berbagi tentang begitu beratnya mengemban amanah menjadi ketua RT, dari sudut pandang penulis.

Jika menjadi bupati hingga gubernur banyak orang berlomba-lomba dalam kampanye agar terpilih, maka jabatan ketua RT sebaliknya. Saling tunjuk dan menghindar akrab ditemui di masyarakat. 

Jika lingkungan masyarakatnya kompak dan selalu positif, maka beban kerja ketua RT akan terasa ringan dan mengasyikkan. Terobosan-terobosan baru yang penuh inovasi jelas akan disambut dengan positif dan penuh suka cita. 

Namun sebaliknya jika ketua RT harus menghadapi masyarakat yang kurang kooperatif dan tingkat individualistik tinggi, tugas berat ketua RT begitu nyata di depan mata. Oleh sebab itu, menjadi ketua RT benar-benar menguji jiwa kepemimpinan seseorang.

Menyelesaikan Ragam Masalah di Masyarakat

"Mengkoordinir masyarakat, menyelesaikan friksi-friksi yang sering terjadi di masayarakat, dan menjalakan tugas pelayanan di masyarakat butuh jiwa-jiwa kepemimpinan tingkat tinggi, menjadi ketua RT jiwa kepemimpinan sungguh benar-benar diuji."

Urusan mengkoordinir kegiatan warga dalam berbagai momen kegiatan seperti peringatan hari kemerdekaan, kegiatan halal bi halal, pelayanan surat menyurat untuk berbagai macam keperluan, dan bahkan penyaluran bantuan sosial sungguh kegiatan yang menyita waktu.

Sudah menyita waktu dan pekerjaan yang dilakukan merupakan kerja sosial masih saja berpotensi mendapat cibiran jika terjadi kesalahan. Hal ini sungguh menyakitkan. Namun hal ini merupakan salah satu ujian jiwa kepemimpinan dalam menghadapi beragam karakter warga. 

Kesabaran benar-benar diuji sedemikian rupa. Kerja sosial yang dilakukan namun mendapatkan tanggapan yang kurang mengenakkan jika tidak memiliki kebijaksanaan dan kelapangan hati jelas akan membuat sakit hati berkepanjangan. Alasan inilah yang membuat banyak orang menghindari jabatan sebagai ketua RT.

Tugas Berat Selama Pandemi Covid-19 

"Keberadaan kepengurusan RT begitu penting, saat ini di masa pandemi begitu terasa kehadirannya. Benar-benar mampu menjadi penggerak kerukunan dalam bermasyarakat."

Tugas yang begitu berat dan menyita waktu sudah sangat menguras energi dan terkadang menyulut emosi. Namun di sinilah jiwa kepemimpinan benar-benar teruji. Menjadi sabar dan bijaksana adalah kunci di setiap permasalahan yang muncul. 

Di masa pandemi seperti ini, keberadaan kepengurusan RT yang saling bahu membahu sungguh sangat berperan penting. 

Saling bantu antar warga yang terdampak pandemi dan terpapar covid-19 dilakukan dengan penuh kepedulian tingkat tinggi. 

Pengurus RT pun bersama pemerintah setempat bekerja keras untuk mengkoordinir pelaksanaan vaksinasi dan memastikan bahwa seluruh warga telah divaksin dan dalam kondisi sehat. Peran RT begitu terasa, semua demi satu alasan yakni kemanusiaan. 

Terbayang bagaimana kepemimpinan seorang ketua RT. Beban yang begitu berat, menyita waktu, dan kerja sosial dilakukan dengan sepenuh hati untuk kebaikan warga di lingkungan masyarakatnya. 

Menjadi ketua RT benar-benar menguji jiwa kepemimpinan. Jiwa leadership yang didapat dari sebuah interaksi yang terjadi di masyarakat dengan ragam dinamika serta warna-warninya. Patut rasanya untuk memberikan perhatian dan apresiasi lebih bagi pengurus RT/RW. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun